27 November 2010

Need Time For Introduce of Love


Perkenalan yang indah dan menyenangkan, awal perkenalan yang baik dengan dirinya…  Sassa dan Reko adalah teman baru yang sama sama ingin menambah banyak teman dengan media dunia maya ataupun dunia nyata. Pertemanan yang dimulai dari dunia maya mungkin akan membuat sedikit kerepotan dikarenakan bentuk wajah yag tidak konkrit karena biasanya kita hanya dapat melihat foto yang ada di salah satu jejaring sosial saja yang belum tentu juga itu foto aslinya. Hehehe….
Suatu saat juga pasti salah satu dari mereka akan mengajak untuk bertemu langsung yang dalam bahasa inggris gaulnya adalah face to face, butuh waktu untuk menyiapkan diri untuk bertemu secara langsung karena tidak jarang, banyak sekali orang yang kecewa bahkan tidak mau kenal lagi dengan teman dunia maya nya karena tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dan dibayang – bayangkan selama ini.
Sassa dan Reko adalah salah satu dari sekian banyak pengguna situs jejaring sosial yang mungkin memanfaatkan media dunia maya untuk menambah teman, setelah dekat untuk beberapa bulan, akhirnya mereka memutuskan untuk bertemu secara langsung. Pertemuan itu pun berlanjut karena tidak ada kekecewaan diantara mereka, malah semakin hari mereka semakin dekat. Sampai akhirnya Reko merasa nyaman dan mengatakan cintanya kepada Sassa, pada saat itu Sassa belum merasa yakin kepada Reko karena selama mereka dekat Reko selalu bercerita tentang masa lalunya dan itu adalah hal yang baik menurut Sassa akan tetapi pada saat itu waktu yang tidak mendukung karena Reko baru saja memutuskan hubungan kedekatannya dengan seorang perempuan yang sudah menemaninya dari Sekolah Menengah Atas ( SMA ) sampai Reko mendapatkan pekerjaan di salah satu perusahaan swasta di daerah Jakarta. Pernyataan yang reko ungkapkan kepada sassa dijawab oleh sassa dengan berteman dan hanya menjadi kakak – adik alasan utamanya adalah Reko yang masih harus menjalankan atau melupakan sosok mantan terindahnya yang baru diputuskannya beberapa hari, Sassa hanya ingin butuh waktu yang lebih lama untuk dapat mengenal reko lebih dalam dan Sassa pun tidak ingin dirinya di jadikan pelampiasan sesaat oleh Reko. Hubungan yang di jalankan dalam jangka waktu lama tidaklah mudah untuk dilupakan karena semua kenangan yang telah dijalani akan terkenang kembali, dan Sassa yakin itu.
Jawaban yang di berikan Sassa kepada Reko ternyata membuat Reko menjadi kecewa, karena Reko telah berharap banyak kepada Sassa tentang perasaannya, tentang kenyamanannya bersama Sassa. Padahal di sisi lain Sassa yang pada itu pula sebenarnya memiliki rasa yang sama dengan Reko akan tetapi Sassa butuh waktu dan kenyataannya adalah Reko tidak bisa menunggu lama setelah kecewa dengan jawaban Sassa, selang beberapa hari Reko sudah memiliki kekasih baru. Semua berjalan begitu saja dan semua terasa sangat menyakitkan karena Sassa telah membohongi dirinya sendiri atas semua kemunafikan perasaannya untuk Reko. Akan tetapi di sisi lain Sassa sangat berterima kasih kepada Reko karena telah mengajarkannya untuk tidak munafik dan tidak membohongi dirinya sendiri, jika Reko tidak melakukan ini maka Sassa tidak akan tahu bahwa yang ia lakukan adalah suatu kesalahan. Belajar dari kesalahan adalah suatu hal yang baik karena dengan begitu kita akan tahu dan akan menambah pemahaman diri kita dan tentunya kita tidak akan mengulangi kesalahan itu lagi untuk yang kedua atau kesekian kalinya.


“ Special Thx for sw3etdreamboys “ 
^_^

  

Kehidupan Baru untuk Korban Bencana Alam

Seperti kita ketahui akhir-akhir ini banyak sekali bencana yang menimpa negeri kita tercinta. Ada banjir bandang di Wasior, tsunami di Mentawai, dan juga meletusnya gunung Merapi yang memakan banyak korban jiwa serta menghancurkan banyak rumah warga dan fasilitas umum. Beberapa faktor penyebab terjadinya bencana-bencana tersebut adalah rusaknya alat pendeteksi pemantau bencana, human error, juga faktor alam.
Dikutip dari tempointerkatif.com gunung merapi mengalami uninterrupted eruption atau erupsi tak terputus pada tahun 2010 ini. Erupsi yang bersifat ekspolif 26 Oktober lalu mengalami jeda, tetapi mulai rabu (3/11) erupsi terjadi terus-menerus hingga sabtu (6/11).
Erupsi mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang cukup menyulitkan para relawan untuk melakukan evakuasi terhadap jenazah yang tertimbun abu vulkanik merapi. Tidak hanya itu pengevakuasian terhadap korban di Mentawai pun terhambat karena sulitnya menjangkau daerah yang diluluhlantahkan oleh tsunami tersebut.
Data yang kami dapat menyatakan bahwa dari bencana-bencana tersebut penanganan akan korban-korban jiwa sangatlah lambat. Hal ini dikarenakan keterbatasannya alat bantu dan tim evakuasi. Keterbatasan-keterbatasan ini juga dipicu dari kurangya perhatian dari pemerintah yang bersangkutan.
Menurut kami, ketika status waspada diinformasikan. Antisipasi pertama seharusnya dilakukan sejak awal diumumkannya batas aman. Batas aman yang ditentukan seharusnya sejauh mungkin dari puncak gunung Merapi. Penanganan yang baik adalah penanganan yang tanggap darurat. Maksudnya, baik pemerintah setempat, tim evakuasi dan alat pemantau berjalan beriringan dengan baik sehingga jatuhnya korban jiwa dapat diminimalisir. Penanganan juga dilakukan di tempat pengungsian para korban bencana merapi contoh penanganannya adalah dengan menyediakan pengungsian yang layak seperti tersedianya MCK, selimut, makanan yang bergizi, baju layak pakai, pembalut, pakaian dalam, popok untuk anak-anak dan dewasa dan susu untuk bayi, obat- obatan dan tersedianya penanganan secara medis bagi korban merapi. Tempat pengungsian yang layak menurut kelompok kami adalah jika wanita dan anak – anak di bedakan  dengan laki – laki dewasa agar tidak terjadi hal – hal yang tidak di inginkan misalnya pelecehan seksual terhadap wanita dan anak – anak. Penanganan secara psikologis juga sangat diperlukan bagi para korban bencana merapi. Fungsi penanganan secara psikologis adalah untuk memberikan motivasi kepada mereka bahwa hidup harus terus berjalan, fungsi selanjutnya adalah berguna untuk menghilangkan trauma mendalam terutama pada anak – anak dan wanita. Contoh penanganan untuk anak –anak seperti mengajak bermain agar mereka merasa terhibur. Penanganan untuk orang dewasa seperti mendengarkan keluh kesah mereka, bersikap empati (mengerti dan memahami keadaan mereka).
Pengertian relokasi menurut kami terbagi menjadi dua yaitu pembangunan kembali di daerah atau tempat tinggal asal dengan catatan bahwa tempat tinggal tersebut dinyatakan aman kembali dan pemindahan di tempat tinggal yang baru dengan melihat bagaimana masyarakat Merapi, Mentawai dan Wasior mampu beradaptasi dengan situasi yang baru dan kelayakan kehidupan (pekerjaan dan pendidikan).
“Pemerintah akan mengalami kesulitan untuk memindahkan seluruh mayarakat di lereng Merapi karena ada keterikatan emosional yang kuat diantara mereka dengan gunung merapi. Bagaimana caranya memindahkan orang yang sudah turun menurun tinggal didaerah tersebut. Mereka akan mencari makan di lereng Merapi. Perlu kearifan lokal dan harus melibatkan tokoh masyarakat jika pemerintah terus memaksakan kehendaknya untuk melakukan relokasi terhadap masyarakat di Lereng Merapi. Selain tindakan tegas pemerintah juga harus melibatkan tokoh yang disegani di masyarajkat di sekitar lereng merapi agar mereka mau dipindahkan. Dan pemerintah juga harus memberikan kompensasi yang jelas tidak mengubar janji terus menerus” tutur Ketua Umum DPP LDII, Prof.Dr.KH Abdullah Syam yang dikutip dalam republika.co.id.
Dari kutipan diatas kami menyimpulkan bahwa untuk pengrelokasian korban Mentawai dilakukan di daerah pantai namun, dengan jarak yang tidak terlalu dekat dengan bibir pantai karena kehidupan mereka yang sebagian besar adalah bermata pencaharian sebagai nelayan dengan menyediakan fasilitas atau peralatan yang biasa mereka gunakan. Sedangkan untuk pengrelokasian terhadap korban merapi yaitu tetap membangun pemukiman di tempat tinggal awal karena mereka memiliki suatu kebiasaan atau adat istiadat serta keterikatan psikologis yang tidak dapat dipisahkan dari merapi. Pemukiman yang di bangun semestinya sesuai dengan keadaan dan kondisi mereka. Pengrelokasian ini juga hendakya memperhatikan keberfungsian alat pemantau bencana agar setidaknya mengurangi jatuhnya korban jiwa. Pembangunan kepercayaan diri serta motivasi juga sangat diperlukan agar mereka mau bangkit untuk melanjutkan hidup.





Nama Kelompok : 

  • Aryanti ( 10508250 )
  • Irma Retno Juwika ( 10508113 )
  • Nani Yuliani ( 10508149 )
  • Regian Amanah R ( 10508256 )
  • Siti Lini Falihah ( 10508212 )

30 Oktober 2010

Tugas Psikologi Kelompok

Nama Kelompok:
1. Aryanti
2. Irma Retno Juwika
3. Nani Yuliani
4. Regian Amanah Rahmawati
5. Siti Lini Falihah
http://www.ziddu.com/download/12306145/PSKOLOGIKELOMPOK.doc.html

09 Oktober 2010

Komunitas dalam sebuah fans D’ masiv

Band d’ masiv adalah salah satu band papan atas yang sedang banyak di minati oleh berbagai kalangan, mulai dari anak anak hingga orang tua karena banyak lagu dari band ini yang sangat menyentuh hati dan sangat klik untuk menggambarkan suasana hati dari berbagai individu. Band yang memilki 3 ( tiga ) album ; 1 ( satu ) band yang dahulu bernama “ Massive “ dengan judul album “ Menuju Nirwana “ dan belum bergabung dengan label manapun akan tetapi setelah masuk label musica “ Massive “ berubah nama menjadi “ D’ masiv “ dan di susul dengan album pertamanya setelah bergabung dengan musica yang di beri judul “ Perubahan “ dengan lagu andalan “ Cinta ini Membunuhku “ dan selang beberapa waktu d’ masiv membuat album baru dengan judul “ Perjalanan “ dengan hitsnya yang terkenal dan sangat familiar di berbagai kalangan yaitu “ Rindu Setengah Mati “. D’ masiv juga memilki mini album special edition yang salah satu lagunya berjudul “ Minta Ampun Aku “ yang sering kali di putar saat bulan ramadhan. D’ masiv dapat diktakan band yang baru saja muncul dan masuk di dunia industri musik akan tetapi sudah memiliki fans yang sangat banyak dari berbagai kota di Indonesia. Terbukti dari setiap performance di setiap event Masivers tidak pernah absen untuk hadir disana. Masivers adalah sebutan untuk para fans d’ masiv yang berada dalam satu naungan yang sama dan berpusat atau memiliki basecamp pusat di Jakarta selatan dan memiliki koordinator masing masing dalam setiap kotanya. Kebetulan saya berdominasi di daerah Bekasi maka saya ikut komunitas fans Masivers bekasi yang di beri nama dengan sebutan MABES ( Masivers Bekasi ). Mabes terbentuk pada tanggal 12 februari 2008, yang saat itu di koordinir oleh Dimas. Dari setiap bulannya ada saja yang mendaftar ingin menjadi bagian dari masivers bekasi, saya sendiri terdaftar jadi masivers bekasi pada tanggal 27 desember 2008. Perform pertama d’ masiv yang saya datangi adalah saat event “ Dorce Show” yang tayang live di Trans tv. Sungguh saat membludak masivers yang dating saat itu karena letak gedung Trans tv yang strategis bias di datangi oleh masivers dari berbagai kota dan pada saat yang bersamaan pula saat d’ masiv jadi bintang tamu di event “ Dorce Show “ bertepatan dengan hari jadi atau hari ulang tahun d’ masiv dan hari ulang tahun dari salah satu personil d’ masiv “ Kiki “ yang jatuh pada tanggal 03 Maret 2009.

Selang waktu setahun dari terbentuknya Mabes ( Masivers Bekasi ) ada beberapa konflik yang terjadi di tengah tengah anggota Mabes, sebenarnya konflik ini terjadi karena ada kesalah pahaman dari salah satu anggota Mabes dan koordinator, entah apa yang sebenarnya mereka pertentangkan. Masalah itu sebenarnya timbul dari ketua sekaligus koordinator Mabes sendiri yang saat itu memang di koordinir oleh Dimas yang saya akui memang orangnya dapat dikatakan sangat egois dan ingin menang sendiri dalam berbagai hal. Saat itu ada salah satu dari anggota Mabes perempuan “ Rizqi “ yang di sukai oleh Dimas dan jojo ( anggota Mabes ), konflik ini menjadi klimaks saat dimas mulai membicarakan kejelekan jojo kepada vira ( anggota Mabes ), vira membiarkannya dalam jangka waktu yang cukup lama karena vira ingin mencari bukti apakah benar semua yang di bicarakan oleh Dimas tentang jojo. Setelah sekian lama vira mencari bukti, semua yang di katakan oleh Dimas hanyalah omong kosong yang tidak ada kebenarannya sama sekali. Vira dan anggota masivers lainnya pun kecewa kepada Dimas yang saat itu memegang kendali sebagai ketua dan coordinator Mabes tapi tidak mempunyai sikap yang objektif terhadap anggotanya, malah menjatuhkan. Setelah kejadian ini terungkap maka vira dan anggota Mabes yang lain membuat komunitas masivers baru dengan nama “ Makasi ( Masivers Bekasi ) “, Makasi baru di resmikan oleh d’ masiv pada saat bulan ramadhan tahun ini tanggal 21 Agustus 2010. Makasi di ketuai dan di koordinir oleh Nanda dan di wakili oleh Lulu, Walaupun Makasi baru terbentuk akan tetapi sampai saat ini komunitas ini pun masih aktif dalam berbagai kegiatan seperti kumpul bersama setiap minggu nya untuk membicarakan Planning untuk ke depannya seperti apa, aktif dalam kegiatan social seperti mengumpulkan barang barang bekas untuk membantu korban Situ Gintung saat itu, berjualan dagangan yang dapat menghasilkan uang, dan lain lain. Selain itu juga ikut dalam komunitas ini berdampak baik yaitu dapat menambah teman baru, dapat bertukar pikiran dalm berbagai hal misalnya saat ada masalah yang di hadapi oleh salah satu anggota dapat di Sharing oleh anggota lainnya. Si samping dampak baik ada pula dampak buruknya antara lain yaitu izin dari orangtua jika ingin ikut dalam berpartisipasi event d’ masiv yang kadang kala harus membolos sekolah hanya karena event d’ masiv di salah satu program televisi, dan lain lain. Namun antara dampak baik dan buruknya tergantung bagaimana setiap individu menyikapinya, dan bagaimana cara mereka mengembangkan yang baik untuk semakin baik dan mengurangi yang buruk menjadi tidak ada.

Komunitas ini di buat karena adanya minat dan hobi yang sama agar terbentuk menjadi satu kesatuan, mudah mudahan saja kominitas ini terus berkembang dan menjadi terus semakin banyak anggotanya agar tetap solid di antara komunitas lain yang sudah mempunyai anggota yang lebih banyak. Amiin…

04 September 2010

Hubungan yang di mulai dari sebuah game online

Sonny adalah salah satu orang yang bermain game online yang berumur 21 tahun, ia senang sekali bermain game online sampai sampai ava atau level nya sudah mencapai level 17. Sampai suatu ketika ia bermain dan mendapatkan couple atau pasangan dalam game tersebut, hari demi hari ia lewati dengan bermain bersama pasangannya di game tersebut, Sonny sangat menikmati permainan itu. Oiia, couple atau pasangan Sonny dalam game online tersebut bernama vivi yang berumur 17 tahun yang berdomisili di Jakarta !!! selang beberapa bulan Sonny dan vivi memutuskan untuk bertemu di Bandung yang kebetulan adalah domisili dari Sonny, lalu Sonny sangatlah antusias untuk bertemu secara langsung dengan kekasih dalam dunia maya nya tersebut.
Mereka janjian di suatu tempat, Vivi datang dengan seorang anak kecil yang berumur 1 tahun Vivi mengatakan bahwa anak itu sudah ia anggap seperti adik sendiri kepada Sonny. Its ok’s.. no problem..
Setelah pertemuan itu, Sonny dan Vivi benar benar menjalin hubungan yang real. Mereka berhubungan atau pacaran selama 2 bulan walaupun dalam hubungan jarak jauh antara bandung dan Jakarta, mereka sangat menjaga kepercayaan masing masing dan Selama 2 bulan itu ternyata Sonny sudah di bohongi oleh Vivi karena yang sebenarnya adalah Vivi adalah seorang JANDA BERANAK 1, dan anaknya adalah yang saat itu di bawa oleh Vivi saat mereka baru bertemu di bandung dan yang Vivi anggap sebagai adiknya ternyata adalah ANAKNYA !!!! oh my god……
Selama 2 bulan Sonny di bohongin oleh Vivi, dan Sonny baru mengetahuinya saat ayahnya Vivi berbicara dengannya untuk memutuskan Vivi karena Vivi sebenarnya sudah JANDA dan MEMILIKI ANAK. Latar belakang ayahnya Vivi pun berbicara seperti itu kepada Sonny karena Vivi juga ingin balik atau rujuk kembali dengan suaminya.
Hancur perasaan Sonny saat itu saat mengetahui semua kebenaran itu terungkap, ia tidak bisa berbicara apa apa saat itu, karena memang itu kenyataannya. Sonny hanya pasrah dan terdiam, ia terjebak oleh suatu keadaan yang sebenarnya tidak pernah ia inginkan. Pengalaman yang sungguh sangat mengharukan karena cintanya tak dapat berlanjut dan berenti d tengah jalan karena adanya kebohongan.
Akan tetapi setelah ia pikir pikir itu merupakan kejadian yang sangat mengiris iris hatinya tapi di lain sisi itu juga merupakan kejadian yang sangat mengelikan. Hehehehe…..
Ternyata selama 2 bulan ia sudah berhubungan dengan JANDA ANAK 1 YANG USIANYA MASIH SANGAT BELIA 17 TAHUN. Ckcckckcckk…….

03 Juni 2010

Martabak Ayam Mini

Bahan :
10 Lembar Kulit Lumpia, siap pakai
3 butir telur bebek
100 gram kornet ayam
1 buah bawanh bawang bombay, cincang halus
75 gram wortel, iris halus, rebus sebentar
1 batang daun bawang
1 sdt merica bubuk
1 sdm margarin, untuk menumis
1 sdt kaldu ayam bubuk

Cara Membuat :
- panaskan margarin, tumis bawang bombai hingga harum. sisihkan
- kocok lepas telur bebek, campur dengan irisan daun bawang, wortel, kornet ayam, kaldu ayam bubuk dan tumisan bawang bombai. aduk rata
- setelah tercampur rata, taruh pada kulit lumpia, lipat seperti amplop
- goreng dengan api kecil hingga kecoklatan dan kering
- angkat. sajikan hangat.

Resep by Majalah wanita Kartini

Cara Atasi Stress

1. Menulis Diary
menulis membuat kita mengungkapkan segala sesak di dada. Lakukan spontan sesuai yang anda rasakan saat itu.

2. Olahraga
Ratusan penelitian menghasilkan : Olahraga dapat memperbaiki alira darah ke otak, menambah gelombang alfa di otak yang berhubungan dengan ketenangan dan relaksasi, mengurangi tekanan darah, serta mengurangi ketegangan otak.

3. Putar dan Dengar lagu Kesayangan
Bersenandung atau bahkan berdansa dapat menyejukan hati.

4. Tertawa
Tertawa merangsang tubuh untuk memproduksi hormon yang menyebabkan otak mengendur stress. Jadi cobalah tonton fil - film komedi, baca artikel humor dan bergurau bersama keluarga dan tertawalah lepas.

5. Ciptakan Ritual
Ciptakan ritual yang menimbulkan kenyamanan bagi diri anda. Duduk berdua pasangan di waktu - waktu tertentu, membaca novel, menonton film romantis, sempatkan ke pantai sejenak, dan sebagainya.

6. Makan Sehat
Makanan - makanan dengankadar lemak rendah dan karbohidrat tini seperti donat, popcorn, ku - kue kering serta kue dari bahan beras, merangsang zat - zat kimia otak kita yang membantu menurunkan stress.

7. Luangkan Waktu Bersama Sahabat
Bercerita, ngobrol sambil minum kopi atau teh hangat, membuat kita relaks.

8. Matahari Pagi
Luangkan sedikit waktu agar terkena sinar matahari seiap hari.

9. Meditasi
Meditasi mengurangi tekanan darah dan secara dramatis membantu mengurangi tingkatan stress anda.

10. Tidur Siang
waktu 20 menit untuk tidur siang dapat membantu anda merasa segar dan bersemanagt lagi.

Sumber :
Majalah Wanita Kartini
Edisi 26 nov - 10 des 2009

Karbohidrat dalam Diet

Banyak cara menuju langsing, salah satunya dengan melakukan program diet. Banyak ragamnya memang, tapi apa peran karbohidrat sebagai Low carbohydrate diet yang diyakini cukup efektif menurunkan berat badan ?

perlu di kenali beberapa jenis program diet :
1. Diet Golongan darah ( blood type diet ), yang menganjurkan dan menghindari diri dari makanan tertentu sesuai golongan darah

2. Diet Buah, hanya menghalalkan buah - buahan saja. Diet ini kurang dianjurkan, karena memungkinkan tubuh kekurangan bahan bakar protein, sehingga efeknya bisa membahayakan proses kerja organ tubuh.

3. Food Combining didasarkan pada teori bahwa setiap makanan butuh waktu penyerapan berbeda - beda, sehingga perlu diatur kapan mengkonsumsinya agar efeknya positif bagi tubuh.

Ciri Penderita Narcisisstic

Memiliki perasaan bangga yang berlebihan tentang kehebatan atau keunikan dirinya. Misalnya membanggakan kemampuannya, kecantikannya atau bakatnya secara berlebihan. Melebih - lebihkan prestasi yang dicapainya atau memusatkan perhatian berlebih pada permasalahannya.

a. Hanya berfokus pada fantasi tentang sukses, kecemerlangan, kecantikan, atau mendapatkan cinta dari pasangan ideal.
b. Selalu membutuhkan perhatian dan pujian secara terus - menerus
c. Dalam merespon kritik atau kekalahan dapat berupa reaksi marah berlebihan.

Kenali Jadwal Tubuh Membuang Racun

Pada waktu - waktu tertentu, sistem tubuh kita membuang racun didalamnya. Bila kita mengenali jadwalnya, kita dapat memaksimalkan pembuangan racun tersebut. Karena misalnya, tidur terlalu malam atau bangun terlalu siang, bisa mengacaukan proses pembuangan zat - zat tidak berguna. Selain itu, dari tengahmalam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah. Sebab itu, tidurlah yang nyenyak dan jangan begadang. Hayo, kita cermati jadwalnya :

1. Malam hari pukul 21.00 - 23.00 adalah waktu pembuangan zat - zat tidak berguna/ beracun ( detoxin ) di bagian sistem antibodi ( kelenjar getah bening ). Selama durasi waktu ini, kita harus dalam suasana tenang atau mendengarkan musik. Jangan sibuk bekerja di waktu - waktu ini.

2. Malam hari pukul 23 - 01 dini hari, terjadi proses detoxin di bagian hati yang berlangsung dalam kondisi tidur pulas.

3. Pukul 01 - 03 dini hari proses detoxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur.

4. Dini hari pukul 03 - 05, terjadi detoxin di bagian paru - paru. Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena pembersihan ( detoxin ) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar tidak merintangi proses pembuangan kotoran.

5. Pagi pukul 05 - 07 : detoxin di bagian usus besar, halus, buang air, jangan di tahan - tahan.

6. Pukul 07 - 09 pagi : waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, jadi harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pukul 06.30. Makan pagi sebelum pukul 07.30 sangat baik bagi kesehatan.

Depresi Pada Anak

Anak Anda yang berusia 3 tahun ternyata tidak seriang biasanya, ia tidak ‘ceriwis’ saat pagi tiba, bukan tidak mungkin ia juga menolak untuk makan.
Daripada bercanda bersama saudara-saudaranya, atau menggambar di bukunya, ia cenderung berada di tepi jendela sambil menatap kosong ke luar, mungkinkah seorang balita mengalami depresi?

Seperti kebanyakan orang lainnya, Anda mungkin berasumsi kalau anak pra sekolah terlalu kecil untuk merasa sedih. Tapi ada penelitian terbaru yang menyatakan bahwa depresi klinis itu ternyata tidak mengenal usia. Depresi – bahkan keinginan untuk bunuh diri – sama berpengaruhnya pada balita dan remaja seperti pada orang dewasa.
Para peneliti di Washington University School of Medicine, mengemukakan bahwa anak-anak mengalami symptom depresi yang sama seperti yang sering ditemukan pada orang dewasa, bahkan sama tingkat keparahannya. Menurut the National Mental Health Association, satu dari tiga anak di Amerika menderita depresi. Namun, walaupun sudah berbicara mengenai statistik, depresi tetap merupakan penyakit yang tak terdeteksi dan tak terawat antara anak-anak dan remaja.

Tidak seperti bintik-bintik merah pada penyakit campak, atau hidung yang memerah pada penyakit flu, simptom depresi tidaklah terlalu kongkrit, dan sebagai konsekuensinya, seringkali hal ini tidak terdeteksi oleh orang tua.
Apa sih tanda-tanda depresi kanak-kanak? Apa saja perilaku yang perlu diawasi oleh orang tua? Biasanya anak-anak yang menderita depresi secara persisten selalu terganggu, menarik diri, dan lethargic, kata Dr Elizabeth Rody, direktur medis serta psikiater anak dan remaja untuk Magellan Behavioral Health di New Jersey.
Anak yang depresi juga kehilangan minat untuk melakukan kegiatan yang sebelumnya sangat mereka sukai, sementara simptom lainnya meliputi :
• Tangis terus menerus dan kesedihan persisten
• Kurangnya antusiasme atau motivasi
• Meningkatnya kemarahan
• Kelelahan kronis atau kekurangan energi
• Menarik diri dari keluarga, teman dan aktivitas yang tadinya disukai
• Perubahan kebiasaan makan dan tidur (adanya kenaikan atau penurunan berat tubuh yang terlihat jelas, suka sekali tidur, sulit tidur)
• Keluhan yang sangat sering mengenai masalah fisik, seperti sakit perut atau pusing
• Kurangnya konsentrasi dan suka lupa
• Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan
• Sensitifitas berlebihan sampai penolakan atau kegagalan
• Perkembangan mayor yang tertunda (pada balita – tidak berjalan, berbicara atau mengekspresikan diri )
• Bermain yang melibatkan kekerasan, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, atau dengan tema yang sedih.
• Seringnya muncul pembicaraan mengenai kematian atau bunuh diri.
Tidaklah biasa bagi anak-anak untuk tetap merasa bersedih dari waktu ke waktu. Dengan mengetahui ini, bagaimana orang tua dapat membedakan fluktuasi mood normal dari depresi yang serius? Jawabannya adalah pada durasi dari perilaku depresif tersebut.
Menurut Mental Health: A Report of the Surgeon General, anak-anak depresi mengalami episode depresi yang biasanya bertahan dari tujuh sampai sembilan bulan, meskipun beberapa ahli perkembangan anak yang mengatakan bahwa perilaku depresif yang bertahan lebih dari dua minggu memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Tapi bagaimana pun juga, paling baik adalah untuk membiarkan profesional di bagian kesehatan mental untuk memutuskannya.

Depresi bukanlah satu-satunya alasan adanya perilaku ‘nakal’ anak. Masalah fisiologis, seperti malnutrisi, mononucleosis, alergi dan penyakit lainnya dapat menimbulkan mood yang marah-marah, keletihan dan penarikan diri. Ini mengapa Rody menekankan bahwa orang tua harus membawa anak mereka kepada dokter keluarga terlebih dulu, sebelum membuat janji dengan seorang profesional kesehatan mental.
Bila ternyata anak Anda bukan mengalami masalah kesehatan umum, maka langkah selanjutnya adalah untuk membuat janji dengan psikiater atau psikolog anak dan remaja untuk evaluasi. Sebagai tambahan dari serangkaian tes psikologis dan kerja darah, orang tua juga harus siap untuk me-review seluruh sejarah kesehatan anak.
Meskipun penyebab pasti dari depresi kanak-kanak tidak juga diketahui, penelitian depresi pada orang dewasa menyatakan bahwa tergantung pada predisposisi genetis dan pengaruh lingkungan. "Sebagian dari lingkungan dan genetik," kata Rody. "Bila dibandingkan antara depresi dengan penyakit jantung. Anda dapat memiliki sejarah sakit jantung di keluarga dan pada waktu yang sama Anda tidak menjaga pola hidup Anda. Keduanya mungkin menyebabkan Anda terkena serangan jantung. Depresi juga seperti itu, disebabkan oleh kombinasi kompleks dari berbagai faktor."
Anak-anak yang orang tua atau/dan saudaranya menderita depresi lebih mungkin mengembangkan simptom penyakit ini. Tidak mampu belajar (Learning disabilities), seperti tidak mampu berkonsentrasi/hiperaktif, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan disleksia juga berkontribusi pada timbulnya depresi kanak-kanak. Faktor lingkungan yang membuat anak-anak berisiko menderita gangguan depresi meliputi pelecehan fisik, seksual, dan verbal, anak yang terlantar dan adanya sejarah pemakaian obat-obatan dalam keluarga.

Perceraian serta kehilangan orang yang dicintai juga dapat menimbulkan emosi yang labil pada anak-anak, tapi tidak selalu merupakan penyebab depresi.
Meskipun anak Anda baru balita, emosinya sangatlah nyata. Para ahli percaya bahwa makin banyak orang tua memberi perhatian pada perasaan anaknya, maka makin baiklah kemampuannya untuk mencari bantuan pada depresi. "Jika anak Anda mengatakan, ‘saya sangat sedih dan ingin lompat dari jendela’, sebaiknya Anda memandang perkataan ini secara serius, " kata Rody memperingatkan.
Tanyakan pada anak Anda hal-hal di bawah ini untuk mengetahui penyebab kesedihan anak Anda :
• Apa yang terjadi hari ini sehingga kamu sangat sedih?
• Apa yang membuat kamu bahagia?
• Apa sih yang kamu cari?
• Apa yang kamu inginkan terjadi padamu?
• Jika kamu dapat mengubah dirimu, apa yang ingin kamu ubah?

Perawatan bagi anak dan remaja yang menderita depresi termasuk kombinasi dari psikoterapi individu dan konseling keluarga. Supaya optimal, menurut Rody, terapi haruslah melibatkan orang tua, saudara dan orang yang penting dalam kehidupan sang anak, seperti guru dan kakek-nenek.
Perawatan lainnya meliputi terapi bermain, evaluasi berkelanjutan dan pada beberapa kasus, menggunakan obat. Obat antidepresi seringkali digunakan untuk merawat kasus depresi menengah. Yang penting juga, belumlah diijinkan untuk memberikan obat antidepresi pada anak di bawah usia 8 tahun (klinik pria/*)

http://www.kapanlagi.com/a/mengatasi-depresi-pada-anak-anak.html

Phobia Sekolah pada Anak

Istilah "phobia" berasal dari kata "phobi" yang artinya ketakutan atau kecemasan yang sifatnya tidak rasional; yang dirasakan dan dialami oleh sesorang. Phobia merupakan suatu gangguan yang ditandai oleh ketakutan yang menetap dan tidak rasional terhadap suatu obyek atau situasi tertentu.

Phobia dapat dikelompokan secara garis besar dalam tiga bagian, yaitu :

1. Phobia sederhana atau spesifik (Phobia terhadap suatu obyek/keadaan tertentu) seperti pada binatang, tempat tertutup, ketinggian, dan lain lain.

2. Phobia sosial (Phobia terhadap pemaparan situasi sosial) seperti takut jadi pusat perhatian, orang seperti ini senang menghindari tempat-tempat ramai.

3. Phobia kompleks (Phobia terhadap tempat atau situasi ramai dan terbuka misalnya di kendaraan umum/mall) orang seperti ini bisa saja takut keluar rumah.

Perlu kita ketahui bahwa phobia sering disebabkan oleh faktor keturunan, lingkungan dan budaya. Perubahan-perubahan yang terjadi diberbagai bidang sering tidak seiring dengan laju perubahan yang terjadi di masyarakat, seperti dinamika dan mobilisasi sosial yang sangat cepat naiknya, antara lain pengaruh pembangunan dalam segala bidang dan pengaruh modernisasi, globalisasi, serta kemajuan dalam era informasi. Dalam kenyataannya perubahan-perubahan yang terjadi ini masih terlalu sedikit menjamah anak-anak sampai remaja. Seharusnya kualitas perubahan anak-anak melalui proses bertumbuh dan berkembangnya harus diperhatikan sejak dini khususnya ketika masih dalam periode pembentukan (formative period) tipe kepribadian dasar (basic personality type). Ini untuk memperoleh generasi penerus yang berkualitas.

Berbagai ciri kepribadian/karakterologis perlu mendapat perhatian khusus bagaimana lingkungan hidup memungkinkan terjadinya proses pertumbuhan yang baik dan bagaimana lingkungan hidup dengan sumber rangsangannya memberikan yang terbaik bagi perkembangan anak, khususnya dalam keluarga.

Berbagai hal yang berhubungan dengan tugas, kewajiban, peranan orang tua, meliputi tokoh ibu dan ayah terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, masih sering kabur, samar-samar. Sampai saat ini masih belum jelas mengenai ciri khusus pola asuh (rearing practice) yang ideal bagi anak. Seperti umur berapa seorang anak sebaiknya mulai diajarkan membaca, menulis, sesuai dengan kematangan secara umum dan tidak memaksakan. Tujuan mendidik, menumbuhkan dan memperkembangkan anak adalah agar ketika dewasa dapat menunjukan adanya gambaran dan kualitas kepribadian yang matang (mature, wel-integrated) dan produktif baik bagi dirinya, keluarga maupun seluruh masyarakat. Peranan dan tanggung jawab orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak adalah teramat penting.

Lingkungan hidup meliputi rumah, sekolah dan lingkungan sosial, baik secara langsung maupun tak langsung mempengaruhi anak. Lingkungan merupakan sumber stimulasi yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak. Kita semua memahami bahwa sejak seorang anak dilahirkan, sejak saat itu ia peka terhadap berbagai rangsangan dari lingkungan hidupnya, baik dalam arti sempit dalam keluarga, maupun dalam arti luas dengan lingkungan alamnya, akan berpengaruh terhadap kehidupan psikis.

Pada kenyataannya, seringkali dalam keluarga dan lingkungan sekolah, yang seharusnya mendidik dan memberikan pengaruh yang baik pada anak malah sebaliknya terjadi tindak kekerasan pada anak (child abuse) baik fisik maupun psikis yang dilakukan orang orangtua di keluarga atau guru di sekolah. Ini menjadi ancaman serius bagi anak-anak. Kondisi tersebut harus segera diakhiri, sebab perlakuan kasar pada anak berakibat anak juga akan bersikap kasar saat dewasa dan tidak bisa memecahkan persoalan lewat dialog.

Saat ini memang belum ada studi khusus mengenai kekerasan pada anak di sekolah dan rumah tangga. Diperkirakan 50-60% orangtua melakukan child abuse dalam berbagai bentuk. Bentuk child abuse yang sering diterima anak, seperti dijewer, dipukul (deraan fisik) karena anaknya yang dinilai tidak berprestasi di sekolah, kata-kata kasar (bodoh, malas, kamu besok tidak bisa menjadi apa-apa) dan lain-lain. Ini sangat memprihatinkan.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pola pendidikan prasekolah bagi anak. Ini sangat penting, karena pendidikan prasekolah merupakan ajang stimulasi sosial dan mental pada usia dini lewat bermain dan berkawan. Namun, yang terjadi di hampir semua tempat, anak-anak dijadikan robot-robot kecil yang harus menuruti kata pendidiknya atau guru.

Pendidikan prasekolah (play group dan taman kanak-kanak) sering keliru memberikan kurikulum yang sesuai dengan usia anak. Pada umumnya lebih banyak memberi pelajaran membaca, menulis dan berhitung yang membuat anak-anak yang dipaksa belajar terlalu dini yang nanti berakibat anak menjadi school phobia.

Pakar psikologi yang juga Ketua Komisi Perlindungan Anak Dr. Seto Mulyadi, Spi, Msi atau dikenal Kak Seto mengatakan, kurikulum pelajaran yang dikembangkan di Indonesia sering tidak berpihak kepada perkembangan perilaku kecerdasan anak. Kurikulum terlalu padat dan cenderung dijejalkan kepada anak yang seharusnya bisa dirangsang kreatifitasnya sesuai potensi unggul yang dimilikinya. Perlu dipahami anak memiliki batas-batas perkembangan kecerdasan, sehingga kalau dipaksakan menerima suatu pelajaran yang tidak sesuai kreatifitasnya, maka bisa menimbulkan dampak buruk bagi si anak. Akibatnya anak bisa stress dan tidak bahagia.

Dunia anak adalah dunia bermain yang sangat indah baginya, oleh karena itu, dalam proses mendidik anak itu juga harus dilakukan secara bermain dengan santai dan akrab. Jangan mendidik anak-anak secara formal sebab itu bisa bertentangan perkembangan perilaku kecerdasan anak. Pada dasarnya semua anak itu adalah cerdas. Jika anak tidak pandai matematika tidak bisa dikatakan bodoh, tetapi ia cerdas di bidang lain seperti bermain musik karena memang potensi unggulnya di bidang itu. Dan ini bisa kita lihat mereka yang sukses itu adalah orang-orang yang cerdas di bidangnya masing-masing. Jadi sebenarnya anak itu bukan tidak cerdas, tetapi karena sistem pendidikan yang keliru kemudian berakibat pada school phobia pada anak-anak.

Jenis-jenis phobia yang lainnya diantaranya :
1. Ablutophobia = takut mandi
2. Anthrophobia = takut dengan bunga
3. Arithmophobia = takut melihat angka
4. Bibliophobia = takut membaca buku
5. Bromidrosiphobia = pusing mencium bau badan
6. Caligynephobia = tidak pede bertemu wanita cantik
7. Catoptrophobia = takut melihat bayangan di cermin
8. Chrometophobia = takut punya uang
9. Chaetophobia = ngeri dengan rambut
10. Chronomentrophobia = takut dengan jam
11. Cibophobia = takut dengan makanan
12. Geliophobia = seram mendengar tertawa
13. Graphophobia = takut melihat tulisan
14. heliophobia = takut matahari
15. Lachanophobia = takut makan sayuran
16. Melophobia = Takut mendengar musik
17. Ommetaphobia = takut melihat mata
18. apyrophobia = takut dengan kertas
19. Peladophobia = takut melihat orang botak
20. Pluviophobia = takut dengan hujan
21. Pogonophobia = takut dengan jenggot
22. Scolionophobia = takut pergi ke sekolah
23. Soceraphobia - takut dengan mertua
24. Triskadekaphobia = takut dengan angka 13
25. Vestiphobia = tidak mau pakai baju
26. dan lain-lain.

http://www.jawaban.com/index.php/relationship/detail/id/93/news/071213094248/limit/0/

23 Mei 2010

Gangguan Komunikasi - Reseptif dan Ekspresif

Reseptif adalah kemampuan si anak untuk memahami apa yang diucapkan orang lain. Sementara ekspresif adalah kemampuan si anak mengekspresikan pikirannya dengan berbicara. Bila ternyata anak mampu memahami, berarti kemampuan reseptif anak tidak bermasalah. Pengecekan selanjutnya adalah pada kemampuan ekspresif. Kalaupun belum baik, bisa saja memang tahapannya baru sebatas kemampuan reseptif yang baik. Sering kali orang menganggap anak terlambat bicara tanpa mengetahui faktor reseptif dan ekspresif tadi. Anak yang mengalami keterlambatan bicara biasanya memiliki kendala pada faktor reseptif.

Myklebust membagi tahap perkembangan bahasa berdasarkan komponen ekspresif dan reseptif sebagai berikut :
1. Lahir – 9 bulan : anak mulai mendengar dan mengerti, kemudian berkembanglah pengertian konseptual yang sebagian besar nonverbal.
2. Sampai 12 bulan : anak berbahasa reseptif auditorik, belajar mengerti apa yang dikatakan, pada umur 9 bulan belajar meniru kata-kata spesifik misalnya dada, muh, kemudian menjadi mama, papa.
3. Sampai 7 tahun : anak berbahasa ekspresif auditorik termasuk persepsi auditorik kata-kata dan menirukan suara. Pada masa ini terjadi perkembangan bicara dan penguasaan pasif kosa kata sekitar 3000 buah.
4. Umur 6 tahun dan seterusnya : anak berbahasa reseptif visual (membaca). Pada saat masuk sekolah ia belajar membandingkan bentuk tulisan dan bunyi perkataan.
5. Umur 6 tahun dan seterusnya : anak berbahasa ekspresif visual (mengeja dan menulis).

http://speechclinic.wordpress.com/2010/04/24/perkembangan-bahasa-ekspresif-dan-reseptif-menurut-myklebust/

Gangguan Komunikasi - Reseptif

Reseptif adalah kemampuan si anak untuk memahami apa yang diucapkan orang lain. Bahasa Reseptif – dimulai dengan kemampuan mengenali suara orang, yang umumnya membuat bayi merasa nyaman. Mereka juga mulai menolehkan kepala ke arah suara-suara dan tersenyum. Seiring mereka tumbuh, mereka bisa merasakan perasaan si pembicara dari nada suara, terutama jika si pembicara sedang marah. Anak mulai mengerti bahwa benda mempunyai nama dan akan melihat atau mengarah ke benda yang disebutkan. Walaupun receptive languange-nya meningkat, anak tetap bergantung penuh pada isyarat-isyarat non-verbal dari pembicara untuk mengerti. Mendekati 12 bulan, anak mampu mengikuti perintah-perintah sederhana dan mengenali namanya sendiri serta beberapa bagian tubuh seperti mata, hidung, mulut, dll. Di awal tahap ini, anak bisa mengerti dan menunjuk benda-benda umum jika disuruh. Kemampuan ini meningkat meliputi benda-benda yang sedang tidak dilihat oleh anak. Menuju bulan ke-36, anak bisa mengikuti perintah 2 tahap. Kemampuan ini meningkat cepat, diiringi perkembangan bahasa ekspresif (mengungkapkan) yang lebih lambat sampai kira-kira usia 3-4 tahun. Anak yang mengalami keterlambatan bicara biasanya memiliki kendala pada faktor reseptif.

www.angelswing.or.id

GAgap banyak di alami oleh anak laki - laki

Gagap dapat ditandai dengan ciri-ciri suara mulut yang berulang (terjadi repetisi), jaraknya panjang antara satu kata dengan kata berikutnya, atau mengalami blokade ketika akan mengucapkan sebuah kata.

"Penyebab gagap ini tidak tunggal, melainkan merupakan kombinasi yang kompleks antara faktor biologis dan kesalahan dalam proses belajar wicara," ujar William Murphy, peneliti di Department of Speech, Language and Hearing Science, Purdue University, AS.

Seorang anak dapat dideteksi mengalami kegagapan jika selama enam bulan atau setahun ia menunjukkan gejalanya terus-menerus. Biasanya dalam keluarga juga terdapat riwayat orang yang sudah lebih dulu mengalami kegagapan. Dalam hal ini biasanya lebih banyak terjadi pada anak laki-laki.

Di Indonesia, kita tidak pernah tahu berapa jumlah orang yang mengalami gagap. Namun, di Negara Paman Sam diperkirakan sekitar 5 persen anak pra sekolah dan 1 persen orang dewasa mengalami gagap.

Tingkat kekacauan saat berbicara ini sangat berbeda-beda pada setiap orang yang mengalami kegagapan. Ada yang tingkat kegagapannya tidak terlalu parah, tetapi hal itu sudah bisa menyebabkan penderitanya menarik diri dari pergaulan dan enggan berpartisipasi dalam percakapan karena merasa minder atau rendah diri.

Penyebab Gagap

Gagap bisa disebabkan oleh faktor fisik maupun psikologis. Penyebab fisik yaitu kemungkinan berasal dari keturunan yang menyebabkan ketidaksempurnaan secara fisik seperti gangguan pada syaraf bicara, gangguan alat bicara, keterbatasan lidah. Penyebab psikologis yaitu ketegangan yang berasal dari reaksi seseorang terhadap lingkungannya, stress mental karena sesuatu yang dirasakan tidak dapat dilakukannya.

Menurut penelitian, gagap lebih banyak disebabkan oleh faktor psikologis dibanding fisiologis. Trauma, ketakutan, kecemasan, dan kesedihan pada masa kecil bisa menyebabkan seseorang menjadi gagap sampai dewasa. Misalnya, anak yang kedua orang tuanya sering bertengkar, sehingga membuat anak takut, cemas, sedih, dan sering menangis. Cara bicara yang gagap ketika menangis bisa menjadi "kebiasaan" sampai dewasa.

Pengalaman kami membantu klien yang gagap lumayan banyak. Sehingga wajar apabila kami sama sekali tidak meragukan kemampuan kami untuk membantu klien yang menderita gagap. Bahkan kami memberi garansi kembali kepada setiap klien. Sebab itu, bagi Anda yang mengalami gagap dan sudah mencoba banyak cara untuk menghilangkan gagap tapi belum berhasil, bisa mencoba metode teknik penyembuhan gagap dengan hipnoterapi yang kami kembangkan.

http://www.hipnoterapi.asia/gagap.htm

Jenis - jenis gagap menurut Fasenya

• Gagap Perkembangan - Terjadi biasanya pada usia 2-4 tahun. Kondisi ini tergolong wajar, karena merupakan rangkaian proses perkembangan bicara sang anak. Hal ini bisa saja terjadi karena ketidaksinkronan emosi anak dengan pengaturan alat bicara saat berbicara. Gagap perkembangan biasanya akan sembuh dengan sendirinya seiring bertambahnya usia anak
• Gagap Sementara - Anak berusia sekitar 5-8 tahun juga dapat mengalami gagap ini, karena faktor psikologis dari lingkungan, misal kecemasan, kepanikan, ketakutan. Jenis gagap ini akan lenyap sendiri meskipun tanpa terapi tertentu. Sebagai orang tua, kita hanya perlu bersabar dan jangan memarahi anak ketika menunjukkan gejala gagap.
• Gagap Menetap - Problem gagap ini biasanya dari usia 8 tahun sampai dewasa, bahkan sampai usia lanjut. Bila Sementara ini tidak disembuhkan tuntas, biasanya akan berlanjut sampai dewasa/tua. Penyebab masalahnya biasanya disebabkan oleh faktor psikologis, misalnya stress, kecemasan berlebihan, takut salah bicara, merasa rendah diri, merasa suaranya kurang enak didengar, merasa tidak percaya diri, dll.

Apa Yang Dapat Dilakukan Oleh Orang Tua?

Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk menciptakan suatu suasana yang membantu bagi seorang anak:
• Jangan menyuruh anak untuk selalu berbicara dengan tata bahasa yang benar. Biarkan anak untuk berbicara dengan nyaman dan menyenangkan.
• Manfaatkan waktu makan bersama untuk melatih kelancaran berbicara anak. Hindari hal-hal lain yang mungkin mengganggu seperti televisi atau radio.
• Jangan selalu mengkritik anak dengan ucapan seperti pelan - pelan saja atau semacamnya. Komentar semacam ini, walaupun diucapkan dengan niat baik, hanya akan membuat anak merasa semakin tertekan.
• Ijinkan anak untuk berhenti berbicara jika ia merasa tidak nyaman.
• Jangan menyuruh anak untuk mengulangi kata-katanya.
• Jangan selalu menyuruh anak untuk berhati-hati dalam berbicara.
• Ciptakan suasana yang tenang di rumah.
• Berbicaralah dengan pelan dan jelas kepada anak.
• Tataplah mata anak bila berbicara dengannya. Jangan melihat kearah lain dan jangan pula menunjukkan kekecewaan anda didepan anak.
• Biarkan anak berbicara dan mengucapkan kalimatnya sampai selesai.
• Yang paling penting adalah: seringlah berlatih! Jadilah contoh yang baik bagi anak dengan selalu berbicara dengan jelas.

http://iwanketch.wordpress.com/2008/02/23/gagap-pada-anak-tips-untuk-orang-tua/

Bantuan yang di perlukan

Seorang anak sebaiknya mulai mendapat bantuan khusus bila:
• orang tua mulai merasa khawatir akan kelancaran berbicara anaknya
• anak terlalu sering mengulang kata-kata atau bahkan seluruh kalimat
• pengulangan suara-suara seperti â€Å“aa” semakin sering diucapkannya
• anak tampak kesulitan saat akan berbicara
• gangguan kelancaran berbicaranya semakin berat
• mimik muka anak tampak tegang saat berbicara
• suara anak terdengar tegang saat mengucapkan kata-kata bernada tinggi
• anak sering menghindari keadaan dimana ia harus berbicara
Jika ada tanda-tanda diatas yang tampak saat anak berbicara maka sebaiknya orang tua mulai menghubungi dokter atau ahli terapi bicara. Semakin dini bantuan yang diberikan kepada seorang anak maka semakin baik pula hasil yang akan diperoleh.

Tanda - Tanda awal

Tanda-Tanda Awal

Umumnya tanda-tanda awal kegagapan terlihat pada usia dua tahun atau pada saat anak mulai belajar merangkai kata-kata menjadi suatu kalimat. Sering kali orang tua merasa jengkel dengan kegagapan anak, tetapi hal ini merupakan hal yang umum ditemui saat anak masih dalam tahap perkembangan berbicara. Kesabaran merupakan sikap terpenting yang harus dimiliki oleh orang tua selama anak berada dalam tahap ini. Seorang anak mungkin mengalami gangguan kelancaran berbicara selama beberapa minggu atau bulan dengan gejala yang hilang timbul. Sebagian besar anak akan lancar berbicara dan tidak akan gagap lagi bila kegagapannya itu dimulai pada usia kurang dari 5 tahun.

Anak Usia Sekolah
Saat anak mulai memasuki usia sekolah, kemampuan dan keterampilan berbicaranya akan semakin terasah. Umumnya anak akan semakin lanca berbicara dan ia sudah tidak gagap lagi. Jika ia masih gagap, umumnya pada usia tersebut ia sudah mulai merasa malu akan hal tersebut. Anak seperti ini membutuhkan latihan khusus untuk membantunya dalam berkomunikasi.

Gagap pada Anak

Apakah gagap itu? Gagap adalah suatu gangguan kelancaran berbicara. Anak usia 2 sampai 5 tahun sering mengulang-ulang kata-kata atau bahkan seluruh kalimat yang diucapkan kepadanya. Ia kadang-kadang juga mengucapkan ungkapan-ungkapan seperti saat ia berbicara. Hal ini dianggap normal bila terjadi pada anak yang masih belajar berbicara. Anak pada golongan usia tersebut masih mempelajari cara berbicara, mengembangkan kendali terhadap otot-otot berbicaranya, mempelajari kata-kata baru, menyusun kata-kata dalam suatu kalimat, dan mempelajari bagaimana cara bertanya serta mempelajari dari kata-kata yang mereka ucapkan. Oleh karena itu, anak pada golongan usia tersebut umumnya masih mengalami gangguan kelancaran berbicara.Apakah Penyebab Gagap?
Banyak orang tua yang merasa bahwa gagap disebabkan oleh cara mendidik anak atau pola pengasuhan orang tua yang salah. Tetapi menurut para ahli, gagap tidak disebabkan oleh perilaku orang tua. Kenyataannya, penyebab gagap sampai saat ini belum dapat dijelaskan secara pasti. Gagap merupakan suatu keadaan yang sangat rumit dan banyak berkaitan dengan hal-hal lain. Anak laki-laki lebih banyak mengalami gagap dari pada anak perempuan dengan perbandingan tiga banding satu. Hal ini berkaitan dengan faktor-faktor lingkungan, seperti stres.

Perawatan Enkopresis

Prasyarat untuk pengobatan rawat jalan adalah perlakuan kesiapan anak yang cukup, kompetensi yang baik dari orang tua dan kepatuhan memuaskan. Hanya jika kondisi ini terpenuhi, maka ada harapan untuk pengobatan yang berhasil anak.
Menurut peluang tersedia harus memutuskan apakah sebagian pengobatan-pasien dapat dilakukan. Menentukan faktor-faktor di sini adalah jarak pendek antara rumah dan rumah sakit, mengambil semua makanan di rumah sakit hari, ketersediaan pilihan terapi yang direkomendasikan seperti fisioterapi, pelatihan umpan balik. Sebuah lingkungan terapeutik yang mendukung ada yang berkaitan dengan konsekuensi sosial seperti menggoda. Kursi program terpadu untuk tindakan terapi intensif, seperti toilet pelatihan dilakukan di pagi hari.
Prinsip adalah prosedur yang sama seperti pengobatan-pasien di rawat jalan, tapi intensif training toilet, setiap 2 jam dengan tulangan kontingen, dukungan profesional yang berpengalaman dan staf terlatih khusus dalam perawatan dan layanan pendidikanSociotherapy tindakan oleh setting sosial-stasiun dengan keterampilan sosial yang ditingkatkan swasembada. Relaksasi hubungan orangtua-anak melalui terapi keluarga dan langkah-langkah bantuan yang ditargetkan.
http://translate.google.co.id/translate?

Pengobatan Enkopresis

Perlakuan encopresis tergantung pada temuan. Pengobatan penyebab fisik dalam bab ini inkontinensia fecal dijelaskan. Jika kekotoran, sebuah cedera organik dapat dikecualikan, tidak harus kekotoran, tetapi menyebabkan akan dibahas dalam rangka mencapai penyembuhan asli. Pada bagian dari orang tua, ini berarti anak sebanyak mungkin untuk menyampaikan pengalaman dilindungi dan reputasi untuk perhatian untuk mengikuti sebaik mungkin. Setiap banding dengan hati nurani anak atau rasa malu harus diabaikan, itu hanya akan memicu rasa bersalah baru atau tambahan dan memperkuat gejala. Sangat penting bahwa anak dicintai tanpa syarat, dan bahwa hal itu tidak hanya belajar karena kekotoran meningkat perhatian. Jika anak takut bahwa sumbangan ini adalah ia hilang ketika gejala itu menghilang, maka mungkin tidak akan berhenti kekotoran, tetapi mungkin meningkat.
Ini pertama akan mengidentifikasi daerah-daerah konflik, yang bersama-sama dengan kekotoran dan masalah pendidikan lainnya. kekotoran ini sering tidak hanya memalukan bagi anak-anak yang terkena dampak, sering orang tua datang dengan perasaan bersalah untuk terapi, yang di mulai dari masalah bertanggung jawab. Mereka melihat diri mereka di bagian sebagai penyebab berkontribusi. Dalam pendekatan terapeutik pada dasarnya merupakan suatu pendekatan fungsional yang berorientasi pengobatan
Dalam bentuk monosymptomatic dari encopresis dengan hanya ringan sampai sedang gejala emosional dan dengan kerjasama yang baik dari orang tua dan terapi rawat jalan anak sering cukup dan sukses. Dalam keparahan berat, komorbiditas psikiatri substansial dan / atau sumber daya yang terbatas dalam lingkungan keluarga di sebagian atau penuh dalam terapi awal lebih disukai. Harus menunjukkan terapi rawat jalan setelah 3 bulan tidak berhasil, kemudian bahkan dalam ekspresi kurang parah dari sebagian atau lengkap dalam terapi dianjurkan. Bentuk-bentuk pengobatan primer dan sekunder encopresis tidak berbeda.. Dalam hal komorbiditas adalah penting untuk dicatat bahwa di hadapan sebuah sindrom hyperkinetic, awalnya ini harus diperlakukan secara khusus dalam rangka menciptakan dasar untuk perawatan efektif encopresis, hal yang sama berlaku juga di hadapan kecemasan Sosialisasi kerusakan, maka harus baik encopresis dan gangguan sosialisasi diperlakukan secara paralel. Ketika komorbiditas dengan enuresis terapi juga harus ditangani baik gangguan secara bersamaan.

Pelatihan Membersihkan

Pelatihan dari usus dan kontrol kandung kemih berbeda di kedua temporal dan perspektif metodologis. Kontrol usus biasanya dilakukan terlebih dahulu, dan pada awal tahun kedua hidup tercapai. Kontrol usus lebih mudah jika evakuasi terjadi hampir secara teratur dan peringatan tanda-tanda mengarah pada bayi tampaknya menikmati dirinya sendiri. Orangtua sering mungkin suatu yang akan datang buang air besar atau melihat dan mencium dan bayi biasanya dalam waktu menempatkan toilet. Ada bisa mengendalikan kontrol usus sewenang-wenang hanya mungkin di masa bayi saat si anak menyadari pentingnya peristiwa-peristiwa tertentu dan menjalankan kegiatan retensi, pengusiran dan relaksasi. Takut, penahanan terlalu lama, stres, jijik, hukuman, kemarahan moral memperpanjang dan mempersulit proses. Beberapa anak tetap ke beberapa adat dan tetap untuk evakuasi keadaan yang sesuai dan tidak bisa dilakukan dalam kondisi lain yang Anda butuhkan.
Soiling adalah sebuah perilaku yang mengejutkan orang tua dengan cepat. perilaku Penasaran datang ke cahaya sebagai pekerjaan terapeutik di kursi, terbungkus kain linen yang bersih akan ditemukan dalam kertas. Reaksi anak-anak usia yang sama kasar dan sering, anak-anak ini menggoda dan diejek. Tugas utama dari terapi adalah untuk mencari tahu melalui penyelidikan, apakah itu gangguan emosional, dan di mana ia didirikan.
Untuk anak belajar kontrol sfingter senjata yang dapat digunakan untuk penonjolan diri. Ini adalah cara baru untuk berkata "Tidak" untuk menolak untuk mematuhinya. Berbagai faktor yang bermain, apakah anak kebutuhan senjata atau tidak. Jika sembelit banyak perhatian pada ibu tidak menyebabkan, karena memandang perilaku ini sebagai normal dan tidak berbahaya untuk kesehatan mencari, ini adalah anak tidak ada rasa pencapaian. Jika praktek ini mengarah ke konflik konstan, kemungkinan bahwa cepat atau lambat harus mengungkapkan konflik dalam gejala fisik.

Diagnostik Gangguan spesifik enkopresis

Survei dari latar belakang encopresis juga wawancara dengan anak / remaja dan orang tua / alternatif (tetap terpisah dan bersama-sama). Baik untuk anak-anak dan orang tua mereka itu adalah sebuah beban yang luar biasa, jika tidak mencapai perkiraan tanggal tersebut Mastdarmkontrolle atau hilang. Banyak orang tua percaya lalu, telah gagal pendidikan, tetapi juga untuk anak-anak gejala ini sangat menyedihkan Mereka biasanya mencoba untuk menyembunyikan dari rekan-rekan mereka dan bahkan mereka kelemahan sebelum orang yang dikenal untuk menyangkal gejala. Sebuah temuan survei yang berguna adalah mengapa hanya setelah "pemanasan" adalah mungkin. Hal ini penting untuk menciptakan suasana yang akrab dan gejala untuk menangani lebih objektif.
Hal ini terbukti berguna untuk membuat monitor frekuensi dan tingkat keparahan dari kedua orang tua dan anak. koleksi juga harus mempertimbangkan apakah dan bagaimana anak akan mencoba menyembunyikan gejala (misalnya, dengan menyembunyikan pakaian dalam). Selain itu, juga saat hari di mana ada untuk kekotoran dan apakah ada sebuah enuresis bersamaan, akan ditahan Dalam eksplorasi dengan anak harus di bawah apa yang disebut "kecemasan toilet, sakit saat buang air besar, dan setelah usaha yang gagal dari swadaya diminta oleh keresahan subjektif (menggoda?), Setelah stres emosional dan setelah keterbukaan yang berikutnya pengasuh dapat berbicara tentang hal itu. Pada pemeriksaan fisik harus mencakup perhatian khusus untuk scybala pada palpasi abdomen, dalam pemeriksaan anus pada celah dan inflamasi dan pemeriksaan dubur pada keadaan mengisi dubur. Seharusnya juga refleks rectoanale (Internusrelaxation) diperiksa.

Penyebab enkopresis secara psikologis

Sebagai salah satu penyebab ketegangan saraf kekotoran batin yang kuat anak itu dinamai. Mengapa sekarang ini mendorong langsung dalam bentuk kekotoran? Sebuah pertanyaan sulit untuk dijawab. Tapi untuk menjawab datang lebih dekat, jika Anda berpikir, yang membawa kepeduliannya sadar anak dalam perilaku yang tidak biasa dinyatakan. Secara umum, orang bisa menganggap bahwa adalah gejala dari tangisan anak perhatian dan cinta, dapat memiliki berbagai penyebab. gangguan ini mungkin dapat dikaitkan dengan hubungan orangtua-anak terganggu pada persaingan antarsaudara, untuk bekerja terlalu keras, terlalu banyak aksen pada kinerja.
Hubungan orangtua-anak terganggu terutama ketika orangtua bertemu dengan anak dalam suasana hati yang gugup dan ada ketegangan antara kedua orang tua. Hal ini tidak jarang mengotori jika anak merasa kurang beruntung dibandingkan dengan saudara-saudaranya. Jadi contoh adalah kekotoran di-pembasahan sebagai sering, jika saudara kandung lahir, anak yang lebih tua perlu melakukan yang ternyata semua cinta dan perhatian bayi Anda.

penyebab enkopresis secara emosi

Pemeriksaan kesehatan sebelum harus membuat jelas bahwa masalahnya bukan hilangnya usus dengan lendir dan bangku tetapi kekotoran, adalah, yaitu evakuasi bangku kekuatan normal dalam keadaan tidak pantas. Di sekitar delapan anak-anak, kejadian adalah 1,5%. Knaben überwiegen deutlich. Boys mendominasi secara signifikan. Kejadian paling umum gangguan ini ditemukan antara ketujuh dan 9 Tahun hidup. Seperti enuresis , perbedaan antara bentuk primer dan sekunder.
Nocturnal kekotoran adalah pengecualian. Jika tidak, anak-anak ini sering tidak kotor, tapi sangat mementingkan kebersihan. Mereka berperilaku sesuai dengan kekotoran sangat pendiam, dan hanya dengan bau yang tidak menyenangkan mereka mencolok bagi lingkungan.
Buang air besar biasanya tidak dirasakan oleh anak-anak, yang bersembunyi cucian kotor. Sering ditemukan pada anak-anak hambat agresi altersuntypische dan ketergantungan pada orang tua dengan perilaku . Dengan tujuh tahun ke 1-2% dari semua anak-anak di celana. Biasanya ini adalah tanda bahwa anak tersebut memiliki masalah emosi yang serius.

Primer
Ini mempengaruhi anak di atas 3 tahun dan tidak pernah belajar untuk mengontrol perut mereka. Meskipun semuanya normal, mereka cenderung untuk maju dalam celana. Anak-anak ini biasanya tidak ingat juga bahwa mereka hanya kosong perut mereka. Banyak juga basah pada siang hari dan malam, bahwa mereka tidak memiliki kontrol kandung kemih belajar.

Menengah

Ini adalah tentang anak-anak - tanpa memandang usia, yang setidaknya enam bulan tiba-tiba bersih dan ruckfällig lagi. Kadang-kadang mereka menyembunyikan kotoran mereka dalam kotak-kotak atau tempat tidur, dan kadang-kadang mereka melumasi mereka di dinding atau ke selimut. Sifat debit cukup normal.

Definisi Enkopresis

Lebih menyakitkan daripada membasahi tempat tidur ( Enuresis ) adalah kekotoran (encopresis) untuk anak-anak. kekotoran ini, yaitu evakuasi tinja dalam kondisi unadapted berarti bagi individu yang bersangkutan sangat besar beban psikologis. Dalam encopresis terjadi terutama pada malam hari hanya pada siang hari dan hanya diamati sangat jarang. Pada orang dewasa, encopresis terjadi praktis tidak terjadi. Kerugian bangku yang sering dikaitkan dengan kronis sembelit dan keras tinja yang sangat.

Ada banyak diketahui penyebab kekotoran seperti gangguan jatuh tempo mempengaruhi sistem saraf pusat dalam pengendalian usus, tekanan mental dan faktor genetik adalah contoh. Dengan demikian, pendekatan terapi yang berbeda dan perlakuan kebanyakan dirancang membosankan dan memakan waktu. Beberapa penyebab, fisik, pengaruh mental dan emosional, dan lingkungan sosial anak sangat terkait pada penyakit ini. Anak tidak diobati dapat menyebabkan kekotoran takut gagal menghentikan sosialisasi dan menimbulkan gangguan.

02 Mei 2010

Agar Anak Gemar Membaca

Suka membaca merupakan jalan menuju puncak prestasi. Beberapa ikhtiar bisa dilakukan orangtua agar anak gemar membaca, yaitu :

a. Sediakan berbagai bacaan baru yang menarik minat baca anak. Sesuaikan isi buku dengan usia anak agar ia tak kesulitan memahaminya. pilihkan buku baru yang disertai gambar - gambar berwarna dan menarik.

b. Saat anak membaca, jangan dibiarkan sendiri. Dampingi agar anak paham pesan dari buku itu. Ketika menemani, jangan terlalu lama, cukup sekitar 25 menit. Selebihnya, biarkan ia mengeksplorasi diri.

c. Ketika menemani anak membaca, beri pengarahan agar anak tidak mengalami kesulitan. Bila anak sulit memahami, Anda bisa menjelaskannya. Katakanlah anak sukar menyebut perkataan, beri waktu untuk mencoba. Jika ia masih juga belum paham, hibur dia dan ajaklah membaca bersama.

d. Anak jangan dimarahi ketika ia tidak suka membaca. Sebab bila Anda marah, anak merasa tertekan. Hal ini justru membuat anak alergi terhadap buku bacaan. Jika anak tidak berminat membaca, coba tukar dengan aktivitas lain. Kemudian, lain hari coba lagi ajak ia membaca buku lagi hingga akhirnya menyukai.

Sumber : Majalah Kartini
7 - 21 Januari 2010

19 April 2010

Antisipasi dari Gangguan Stress

1. Kenali Diri Sendiri agar Anda tahu Apa Saja Hal yang Bisa Membuat Stress
Misal, di tegur dosen bikin mood anda terganggu ; udara panas, tugas menumpuk, dan sebagainya. Dengan mengetahuinya anda bisa mengatur bagaimana memenej diri menjadi lebih baik agar tak ditegur dosen, atau mengatur tugas agar tak menumpuk.

2. Irama Hidup Teratur
Buatlah rencana harian, mingguan maupun bulanan, dan cobalah konsisten dengan rencana itu agar apa yang anda inginkan bisa terwujud.

3. Menghindari Spekulasi
Namanya spekulasi, risikonya juga tinggi dengan hasil bisa positif tapi juga negatif. bila anda termasuk orang yang sulit menerima hasil negatif, janganlah berspekulasi. lakukan saja hal yang pasti hasilnya. hiduppun bisa tenang tak deg - degan.

4. Mulailah Hidup Sehat
Hidup sehat berarti menghidari pemicu gangguan seperti makanan yang berlemak, junk food, rokok, begadang, minum minuman keras, dan sebagainya. gaya hidup tak sehat membuat tubuh renta bila terkena stress.

5. Olahraga Teratur
Olahraga akan melancarkan peredaran darah sehingga anda pun menjadi lebih segar dan sehat, dan nutrisi yang anda konsumsi mengalir kedalam tubuh lebih baik.

6. Pendekatan Spiritual kepada Tuhan YME
Pasrah dan berserah diri kepada tuhan YME akan membuat anda lebih menerima sekaligus enjoy menghadapi hidup.

Sumber Majalah Kartini
12 - 26 Juni 2008

15 April 2010

5 Makanan untuk Tingkatkan Daya Ingat

Daya ingat yang baik sangat di perlukan untuk menunjang aktivitas sehari - hari. coba bayangkan bagaimana aktivitas akan berjalan lancar jika selalu lupa apa yang harus di kerjakan. dalam proses belajar pun, daya ingat yang tajam sangat dibutuhkan. itulah sebabnya anda mesti ikhtiar meningkatkan daya ingat. setidaknya ada 5 makanan yang bisa membantu anda, antara lain :

1. Telur
kuning telur mengandung kolin , suatu zat yang dapat membantu perkembangan memori atau daya ingat. satu hari satu telur dirasa cukup. pun harganya terjangkau, jadi dimungkinkan bisa memenuhi kebutuhan itu.

2. Sayuran Berwarna
Wortel, Tomat, dan Ubi Jalar merah adalah sayuran kaya nutrisi dan sumber antioksidan yang bisa membantu sel - sel otak menjadi kuat dan sehat. dengan begitu, kemampuan otak mengingat pun jadi prima.

3. Daging Sapi tanpa Lemak
Daging sapi tanpa lemak mengandung mineral seng yang dapat membantu memelihara daya ingat. daging sapi juga mengandung banyak zat besi yang dapat menigkatkan konsentrasi. dengan mengkonsumsi 1 ons per hari, cukup untuk memenuhi kebutuhan itu.

4. Susu atau Produk Susu
Susu atau makanan yang berasal dari produk susu mengandung protein dan vitamin B tinggi. Dua jenis nutrisi ini penting bagi pertumbuhan jaringan otak.

5. Buah Stroberi
Buah stroberi yang rasanya asam manis segar itu banyak khasiatnya. selain mengandung antioksidan yang membantu menjaga keremajaan kulit, riset juga menunjukan segelas jus stroberi sehari dapat perbaiki fungsi daya ingat.

05 April 2010

Pengobatan untuk Gangguan Belajar

paling berguna untuk gangguan belajar adalah pendidikan yang secara hati-hati disesuaikan dengan individu anak. Cara seperti membatasi makanan aditif, menggunakan vitamin dalam jumlah besar, dan menganalisa sistem anak untuk trace mineral seringkali dicoba tetapi tidak terbukti. Tidak ada obat-obatan yang cukup efektif pada pencapaian akademis, intelegensi, dan kemampuan pembelajaran umum. Karena beberapa anak dengan gangguan belajar juga mengalami ADHD, obat-obatan tertentu, seperti methylphenidate, bisa meningkatkan perhatian dan konsentrasi, meningkatkan kemampuan anak untuk belajar.

Penanggulangan Gangguan Diskalkulia

Diagnosa diskalkulia harus dilakukan oleh spesialis yang berkompeten di bidangnya berdasarkan serangkaian tes dan observasi yang valid dan terpercaya. Bentuk terapi atau treatment yang akan diberikan pun harus berdasarkan evaluasi terhadap kemampuan dan tingkat hambatan anak secara detail dan menyeluruh.
Bagaimanapun, kesulitan ini besar kemungkinan terkait dengan kesulitan dalam aspek-aspek lainnya, seperti disleksia. Perbedaan derajat hambatan akan membedakan tingkat treatment dan strategi yang diterapkan. Selain penanganan yang dilakukan ahli, orang tua pun disarankan melakukan beberapa latihan yang dapat mengurangi gangguan belajar, yaitu:
1. Cobalah memvisualisasikan konsep matematis yang sulit dimengerti, dengan menggunakan gambar ataupun cara lain untuk menjembatani langkah-langkah

atau urutan dari proses keseluruhannya.
2. Bisa juga dengan menyuarakan konsep matematis yang sulit dimengerti dan minta si anak mendengarkan secara cermat. Biasanya anak diskalkulia tidak mengalami kesulitan dalam memahami konsep secara verbal.
3. Tuangkan konsep matematis ataupun angka-angka secara tertulis di atas kertas agar anak mudah melihatnya dan tidak sekadar abstrak. Atau kalau perlu, tuliskan urutan angka-angka itu untuk membantu anak memahami konsep setiap angka sesuai dengan urutannya.
4. Tuangkan konsep-konsep matematis dalam praktek serta aktivitas sederhana sehari-hari. Misalnya, berapa sepatu yang harus dipakainya jika bepergian, berapa potong pakaian seragam sekolahnya dalam seminggu, berapa jumlah kursi makan yang diperlukan jika disesuaikan dengan anggota keluarga yang ada, dan sebagainya.
5. Sering-seringlah mendorong anak melatih ingatan secara kreatif, entah dengan cara menyanyikan angka-angka, atau cara lain yang mempermudah menampilkan ingatannya tentang angka.
6. Pujilah setiap keberhasilan, kemajuan atau bahkan usaha yang dilakukan oleh anak.
7. Lakukan proses asosiasi antara konsep yang sedang diajarkan dengan kehidupan nyata sehari-hari, sehingga anak mudah memahaminya.
8. Harus ada kerja sama terpadu antara guru dan orang tua untuk menentukan strategi belajar di kelas, memonitor perkembangan dan kesulitan anak, serta melakukan tindakan-tindakan yang perlu untuk memfasilitasi kemajuan anak. Misalnya, guru memberi saran tertentu pada orang tua dalam menentukan tugas di rumah, buku-buku bacaan, serta latihan yang disarankan.

Faktor Penyebab Gangguan Diskalkulia

1. Kelemahan pada proses penglihatan atau visual
Anak yang memiliki kelemahan ini kemungkinan besar akan mengalami diskalkulia. Ia juga berpotensi mengalami gangguan dalam mengeja dan menulis dengan tangan.
2. Bermasalah dalam hal mengurut informasi
Seorang anak yang mengalami kesulitan dalam mengurutkan dan mengorganisasikan informasi secara detail, umumnya juga akan sulit mengingat sebuah fakta, konsep ataupun formula untuk menyelesaikan kalkulasi matematis. Jika problem ini yang menjadi penyebabnya, maka anak cenderung mengalami hambatan pada aspek kemampuan lainnya, seperti membaca kode-kode dan mengeja, serta apa pun yang membutuhkan kemampuan mengingat kembali hal-hal detail.
3. Fobia matematika
Anak yang pernah mengalami trauma dengan pelajaran matematika bisa kehilangan rasa percaya dirinya. Jika hal ini tidak diatasi segera, ia akan mengalami kesulitan dengan semua hal yang mengandung unsur hitungan.

Ciri - Ciri Gangguan Diskalkulia

1. Tingkat perkembangan bahasa dan kemampuan lainnya normal, malah seringkali mempunyai memori visual yang baik dalam merekam kata-kata tertulis.
2. Sulit melakukan hitungan matematis. Contoh sehari-harinya, ia sulit menghitung transaksi (belanja), termasuk menghitung kembalian uang. Seringkali anak tersebut jadi takut memegang uang, menghindari transaksi, atau apa pun kegiatan yang harus melibatkan uang.
3. Sulit melakukan proses-proses matematis, seperti menjumlah, mengurangi, membagi, mengali, dan sulit memahami konsep hitungan angka atau urutan.
4. Terkadang mengalami disorientasi, seperti disorientasi waktu dan arah. Si anak biasanya bingung saat ditanya jam berapa sekarang. Ia juga tidak mampu membaca dan memahami peta atau petunjuk arah.
5. Mengalami hambatan dalam menggunakan konsep abstrak tentang waktu. Misalnya, ia bingung dalam mengurut kejadian masa lalu atau masa mendatang.
6. Sering melakukan kesalahan ketika melakukan perhitungan angka-angka, seperti proses substitusi, mengulang terbalik, dan mengisi deret hitung serta deret ukur.
7. Mengalami hambatan dalam mempelajari musik, terutama karena sulit memahami notasi, urutan nada, dan sebagainya.
8. Bisa juga mengalami kesulitan dalam aktivitas olahraga karena bingung mengikuti aturan main yang berhubungan sistem skor.

Gangguan matematika ( diskalkulia )

3.Gangguan matematika ( diskalkulia ) : Menurut Jacinta F. Rini, M.Psi, dari Harmawan Consulting, Jakarta, diskalkulia dikenal juga dengan istilah "math difficulty" karena menyangkut gangguan pada kemampuan kalkulasi secara matematis. Kesulitan ini dapat ditinjau secara kuantitatif yang terbagi menjadi bentuk kesulitan berhitung (counting) dan mengkalkulasi (calculating). Anak yang bersangkutan akan menunjukkan kesulitan dalam memahami proses-proses matematis. Hal ini biasanya ditandai dengan munculnya kesulitan belajar dan mengerjakan tugas yang melibatkan angka ataupun simbol matematis.

Membantu Anak Disgrafia

MEMBANTU ANAK DISGRAFIA
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak dengan gangguan ini. Di antaranya:
1. Pahami keadaan anak
Sebaiknya pihak orang tua, guru, atau pendamping memahami kesulitan dan keterbatasan yang dimiliki anak disgrafia. Berusahalah untuk tidak membandingkan anak seperti itu dengan anak-anak lainnya. Sikap itu hanya akan membuat kedua belah pihak, baik orang tua/guru maupun anak merasa frustrasi dan stres. Jika memungkinkan, berikan tugas-tugas menulis yang singkat saja. Atau bisa juga orang tua
meminta kebijakan dari pihak sekolah untuk memberikan tes kepada anak dengan gangguan ini secara lisan, bukan tulisan.
2. Menyajikan tulisan cetak
Berikan kesempatan dan kemungkinan kepada anak disgrafia untuk belajar menuangkan ide dan konsepnya dengan menggunakan komputer atau mesin tik. Ajari dia untuk menggunakan alat-alat agar dapat mengatasi hambatannya. Dengan menggunakan komputer, anak bisa memanfaatkan sarana korektor ejaan agar ia mengetahui kesalahannya.
3. Membangun rasa percaya diri anak
Berikan pujian wajar pada setiap usaha yang dilakukan anak. Jangan sekali-kali menyepelekan atau melecehkan karena hal itu akan membuatnya merasa rendah diri dan frustrasi. Kesabaran orang tua dan guru akan membuat anak tenang dan sabar terhadap dirinya dan terhadap usaha yang sedang dilakukannya.
4. Latih anak untuk terus menulis
Libatkan anak secara bertahap, pilih strategi yang sesuai dengan tingkat kesulitannya untuk mengerjakan tugas menulis. Berikan tugas yang menarik dan memang diminatinya, seperti menulis surat untuk teman, menulis pada selembar kartu pos, menulis pesan untuk orang tua, dan sebagainya. Hal ini akan meningkatkan kemampuan menulis anak disgrafia dan membantunya menuangkan konsep abstrak tentang huruf dan kata dalam bentuk tulisan konkret.

Ciri - Ciri Gangguan Menulis

1. Terdapat ketidak konsistenan bentuk huruf dalam tulisannya.
2. Saat menulis, penggunaan huruf besar dan huruf kecil masih tercampur.
3. Ukuran dan bentuk huruf dalam tulisannya tidak proporsional.
4. Anak tampak harus berusaha keras saat mengkomunikasikan suatu ide, pengetahuan, atau pemahamannya lewat tulisan.
5. Sulit memegang bolpoin maupun pensil dengan mantap. Caranya memegang alat tulis seringkali terlalu dekat bahkan hampir menempel dengan kertas.
6. Berbicara pada diri sendiri ketika sedang menulis, atau malah terlalu memperhatikan tangan yang dipakai untuk menulis.
7. Cara menulis tidak konsisten, tidak mengikuti alur garis yang tepat dan proporsional.
8. Tetap mengalami kesulitan meskipun hanya diminta menyalin contoh tulisan yang sudah ada.

Gangguan Menulis

2.Gangguan menulis ( Disgrafia ) : Kelainan neurologis ini menghambat kemampuan menulis yang meliputi hambatan secara fisik, seperti tidak dapat memegang pensil dengan mantap ataupun tulisan tangannya buruk. Anak dengan gangguan disgrafia sebetulnya mengalami kesulitan dalam mengharmonisasikan ingatan dengan penguasaan gerak ototnya secara otomatis saat menulis huruf dan angka.
Kesulitan dalam menulis biasanya menjadi problem utama dalam rangkaian gangguan belajar, terutama pada anak yang berada di tingkat SD. Kesulitan dalam menulis seringkali juga disalahpersepsikan sebagai kebodohan oleh orang tua dan guru. Akibatnya, anak yang bersangkutan frustrasi karena pada dasarnya ia ingin sekali mengekspresikan dan mentransfer pikiran dan pengetahuan yang sudah didapat ke dalam bentuk tulisan. Hanya saja ia memiliki hambatan.
Sebagai langkah awal dalam menghadapinya, orang tua harus paham bahwa disgrafia bukan disebabkan tingkat intelegensi yang rendah, kemalasan, asal-asalan menulis, dan tidak mau belajar. Gangguan ini juga bukan akibat kurangnya perhatian orang tua dan guru terhadap si anak, ataupun keterlambatan proses visual motoriknya.

Penaganan Anak yang Mengalami Gangguan Membaca

1. Metode multi-sensory
Anak akan diajarkan mengeja, tidak hanya berdasarkan apa yang didengarnya dan kemudian diucapkannya kembali, tapi juga memanfaatkan kemampuan memori visual serta taktil (sentuhan) dengan cara menuliskan huruf-huruf tersebut di udara dan di lantai, membentuk huruf dari lilin (plastisin) atau dengan menulis besar-besar di lembaran kertas. Cara ini dilakukan untuk memungkinkan terjadinya asosiasi antara pendengaran, penglihatan, dan sentuhan sehingga mempermudah otak bekerja mengingat kembali huruf-huruf.

2. Membangun rasa percaya diri

Ajak anak mengevaluasi dan memahami dirinya sendiri, kelebihan dan kekurangan yang ada padanya, agar dia dapat melihat secara objektif dan tidak hanya terfokus pada kekurangannya sebagai anak dengan gangguan disleksia. Apalagi menurut penelitian, anak-anak ini cenderung mempunyai kelebihan dalam hal physical-coordination, kreativitas, dan kemampuan berempati pada orang lain.

Ciri - Ciri Gangguan Membaca

1. Bermasalah ketika harus memahami apa yang dibaca.
2. Sulit menyuarakan fonem dan memadukannya menjadi sebuah kata.
3. Sulit mengeja secara benar. Bahkan bisa jadi anak akan mengeja satu kata dengan bermacam ucapan, walaupun kata tersebut berada di halaman buku yang sama.
4. Kesulitan mengurutkan huruf-huruf dalam kata. Misal, kata SAYA ejaannya adalah SAYA.
5. Tidak dapat mengucapkan irama kata-kata secara benar dan proporsional.
6. Sulit mengeja kata/suku kata dengan benar. Bisa terjadi anak akan terbalik-balik membunyikan huruf, atau suku kata.
7. Terlambat perkembangan kemampuan bicara dibandingkan dengan anak-anak seusianya pada umumnya.
8. Terlambat dalam mempelajari alfabet, angka, hari, minggu, bulan, warna, bentuk dan informasi mendasar lainnya.
9. Terlihat kesulitan dalam menuliskan huruf ke dalam kesatuan kata secara benar.
10. Bingung menghadapi huruf yang mempunyai kemiripan: d-b, u-n, m-n .
11. Rancu terhadap huruf yang bunyinya mirip: v, f, th.
12. Sering menuliskan/mengucapkan kata terbalik-balik. Umpama, kata hal menjadi lah.
13. Membaca suatu kata dengan benar di satu halaman, tapi keliru di halaman lain.
14. Mengucapkan susunan kata secara terbalik-balik. Contoh, Kucing duduk di atas kursi diucapkan Kursi duduk di atas kucing.
15. Rancu terhadap kata-kata yang singkat, seperti ke, dari, dan, jadi.
16. Membaca dengan benar tapi tak mengerti apa yang dibacanya

Penyebab Gangguan Membaca

1. Neurologis
Gangguan ini bukanlah suatu ketidakmampuan fisik, semisal kesulitan visual. Namun murni karena kelainan neurologis, yakni bagaimana otak mengolah dan memproses informasi yang sedang dibaca oleh anak secara tidak tepat, terutama otak bagian kiri depan yang berhubungan dengan kemampuan membaca dan menulis. Selain itu, ada perkembangan yang tidak proporsional pada sistem magno-cellular, yang berhubungan dengan kemampuan melihat benda bergerak (moving images) yang menyebabkan ukurannya menjadi lebih kecil. Kondisi ini menyebabkan proses membaca jadi lebih sulit karena otak harus membaca dan memahami secara cepat huruf-huruf dan sejumlah kata yang berbeda yang terlihat secara bersamaan oleh mata ketika mata men-scanning kata dan kalimat.
2. Keturunan
Menurut penelitian, 80% penderita disleksia mempunyai anggota keluarga dengan kesulitan belajar (learning disabilities) dan 60% di antaranya kidal (left-handedness).
3. Gangguan pendengaran sejak dini
Jika kesulitan pendengaran terjadi sejak dini dan tak terdeteksi, maka otak yang sedang berkembang akan sulit menghubungkan bunyi atau suara yang didengarnya dengan huruf atau kata yang dilihatnya.
4. Kombinasi
Kombinasi dari berbagai faktor di atas menjadikan kondisi anak dengan gangguan disleksia kian serius atau parah, hingga perlu penanganan menyeluruh dan kontinu.

Macam - macam Gangguan Belajar - gang membaca

1. Gangguan membaca : gangguan ini paling banyak di kenal dan biasa di kenal dengan nama disleksia dan dialami anak dalam hal membaca . anak yang mengalami gangguan disleksia biasanya melihat tulisan bercampur aduk, sehingga sulit untuk di baca dan di ingat. Gangguan semacam ini bukan di sebabkan karena adanya gangguan pada fungsi otak akan tetapi karena si anak tersebut terkadang suka mengalami frustasi dan terkadang mereka sulit untuk menyelesaikan tugas – tugas sekolah mereka. Anak – anak dengan gangguan disleksia awalnya tidak menemukan hambatan apa – apa pada saat awal sekolah akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan semakin naik tingkat kelas barulah muncul masalah – masalah tersebut. Disleksia atau reading disabilities adalah kelainan neurologis yang menyebabkan kemampuan membaca anak di bawah kemampuan yang semestinya, jika mempertimbangkan tingkat intelegensi, usia, dan pendidikannya.

Gejala Gangguan Belajar

Anak kecil kemungkinan lambat untuk mempelajari nama-nama warna atau huruf, untuk menyebutkan kata-kata untuk objek yang dikenal, untuk menghitung, dan untuk kemajuan pada awal keahlian belajar lain. Belajar untuk membaca dan menulis kemungkinan tertunda. Gejala-gejala lain dapat berupa perhatian dengan jangka waktu yang pendek dan kemampuan yang kacau, berhenti bicara, dan ingatan dengan jangka waktu yang pendek. Anak tersebut bisa mengalami kesulitan dengan aktifitas yang membutuhkan koordinasi motor yang baik, seperti mencetak dan mengkopi.
Anak dengan gangguan belajar bisa mengalami kesulitan komunikasi. Beberapa anak mulanya menjadi frustasi dan kemudian mengalami masalah tingkah laku, seperti menjadi mudah kacau, hiperaktif, menarik diri, malu, atau agresif.

Penyebab Gangguan Belajar

Meskipun penyebab gangguan belajar tidak sepenuhnya dimengerti. Mereka termasuk kelainan pada proses dasar yang berhubungan dalam memahami atau menggunakan ucapan atau penulisan bahasa atau numerik dan pertimbangan ruang.
Diperkirakan 3 sampai 15% anak bersekolah di Amerika Serikat memerlukan pelayanan pendidikan khusus untuk menggantikan gangguan belajar. Anak laki-laki dengan gangguan belajar bisa melebihi anak gadis lima banding satu, meskipun anak perempuan seringkali tidak dikenali atau terdiagnosa mengalami gangguan belajar.
Kebanyakan anak dengan masalah tingkah laku tampak kurang baik di sekolah dan diperiksa dengan psikologis pendidikan untuk gangguan belajar. Meskipun begitu, beberapa anak dengan jenis gangguan belajar tertentu menyembunyikan gangguan mereka dengan baik, menghindari diagnosa, dan oleh karena itu pengobatan, perlu waktu yang lama.

Definisi Gangguan Belajar

Belajar adalah kewajiban setiap individu yang memang di gunakan untuk keadaan di masa depan atau dapat di katakana bekal untuk masa yang akan datang. Kita setiap individu pasti akan melalui proses belajar yang formal maupun yang non formal yang pastinya diiring dengan sejalannya waktu.
Sedangkan gangguan belajar itu sendiri adalah kurangnya perhatian ataupun ingatan yang akan menyebabkan nilai – nilai akademis tidak maksimal bahkan kurang.
Gangguan belajar sangatlah berbeda dengan keterlambatan mental atau gangguan belajar itu sendiri terjadi secara normal karena adanya gangguan pada fungsi tertentu. Hal yang membedakan anak yang terkena keterlambatan mental dan gangguan belajar adalah fungsi kognitifnya.

02 April 2010

Terapi Obat

Pada sekelompok anak autisme dengan gejala-gejala seperti tempertrantums, agresivitas, melukai diri sendiri, hiperaktivitas, dan stereotip, pemberian obat-obatan yang sesuai dapat merupakan salah satu bagian dari program terapi komprehensif. Pemeriksaan yang lengkap dari kondisi fisik dan laboratorium harus dilakukan sebelum memulai pemberian obat-obatan. Periode istirahat dari obat, setiap enam bulan dianjurkan untuk menilai lagi apakah obat masih diperlukan dalam terapi.
Obat-obatan yang digunakan antara lain:
a. Antipsikotik: untuk memblok reseptor dopamin
b. Fenfluramine: untuk menurunkan serotonin
c. Naltrexone: untuk antagonis opioida
d. Simpatomimetik: untuk menurunkan hiperaktivitas
e. Clomipramine: untuk anti depresan
f. Clonidine: untuk menurunkan aktivitas noradrenergik

Anonim. ( 2007 ). Autisme Gangguan Perkembangan Anak. http://dwpbuenosaires.blogspot.com/2007/04/autisme-gangguan-perkembangan-anak_16.html. 20 : 15 / 09 Maret 2010.

Psikoterapi

Dengan adanya pengetahuan tentang faktor biologi pada autisme, psikodinamik psikoterapi yang dilakukan pada anak yang masih kecil, termasuk terapi bermain yang tidak terstruktur, adalah tidak sesuai lagi. Psikoterapi individual, baik dengan atau tanpa obat, mungkin lebih sesuai pada mereka yang telah mempunyai fungsi lebih baik, saat usia mereka meningkat, mungkin timbul perasaan cemas atau depresi ketika mereka menyadari kelainan dan kesukaran dalam membina hubungan dengan orang lain.

penatalaksanaan gangguan Autis- terapi perilaku

Dengan modifikasi perilaku yang spesifik diharapkan dapat membantu anak autisme dalam mempelajari perilaku yang diharapkan dan membuang perilaku yang bermasalah.
Dalam suatu penelitian dikatakan, dengan terapi yang intensif selama 1-2 tahun, anak yang masih muda ini dapat berhasil meningkatkan IQ dan fungsi adaptasinya lebih tinggi dibanding kelompok anak yang tidak memperoleh terapi yang intensif. Pada akhir dari terapi, sekitar 42% dapat masuk ke sekolah umum. Agresivitas yang cukup banyak ditemukan pada anak autisme, memerlukan penangan yang spesifik, yakni:
Anak:
a.Ajari keterampilan berkomunikasi (non-verbal).
b.Tingkatkan ketrampilan sosial (dengan peragaan).

Medis

a.Konsultasi endokrinologi: untuk mengatasi agresivitas seksual.
b.Konnsultasi neurologi: untuk menyingkirkan adanya kejang lobus temporalis dan sindrom hipotalamik.
Lingkungan

Lingkungan harus aman, teratur, dan responsif.
Sekolah:
•Periksa prestasi akademik yang diharapkan.
•reaksi dari teman-teman.
•Coba kurangi tuntutan dan perubahan.
•Konsultasi dengan para ahli.

Rumah:

•Bagaimana penerimaan keluarga terhadap anak (orangtua dan saudara-saudaranya).
•Catat tuntutan-tuntutan terhadap anak dan coba kurangi setiap perubahan rutinitas.
•Pembatasan ruang adalah penting.
•Konsultasi dengan para ahli.
Bangkitkan rasa percaya diri pada anak:

a.Bantu anak untuk melatih kontrol diri: stop-lihat-dengar
b.Praktikkan latihan relaksasi: napas dalam atau musik.
c.Ajari mendeteksi bahaya.

Kembangkan pelbagai keterampilan sebagai pengganti agresivitas, seperti keterampilan sosial, berkomunikasi, kerjasama, menggunakan waktu senggang, dan berekreasi.
Kurangi perubahan rutinitas yang mendadak. Hendaknya keluarga mempunyai rencana terhadap apa yang diharap dari anak di rumah:

a.Rutinitas sehari-hari pada pagi hari, sepulang sekolah, dan sore hari.
b.Gunakan gambar-gambar untuk anak non-verbal dan mempunyai fungsi yang lebih rendah.
Bagi anak dengan agresivitas yang berat:
a.Pakai cara istirahat (time out) untuk meredakan dan dapat mengontrol diri lebih baik.
b.Batasi reaksi emosional untuk menjadi agresif dengan berkata `tidak’ atau ‘stop’.
c.Gunakan alat bantu fisik untuk mengontrol anak
d.Koreksi terhadap akibat negatif yang dibuat anak
e.Pengendalian fisik pada agresivitas yang berat dan hilangnya kontrol diri.
f.Pastikan anak mempunyai rutinitas sehari-hari yang teratur.
g.Semua teknik di atas harus digunakan dengan hati-hati dan di bawah supervisi profesional yang telah terlatih.
Teknik pencegahan timbulnya agresivitas:

a.Bina hubungan yang kuat dengan anak
b.Pastikan anak mempunyai rutinitas yang teratur, terutama di rumah
c.Tinjau kembali bermacam tuntutan terhadap anak
d.Bagaimana mengatur perubahan rutinitas (sebelum/sesudah hari libur)
e.Jelaskan dan siapkan anak terhadap perubahan
f.Kurangi suara dan keributan di sekitarnya
g.Buat rencana untuk ‘hari-hari buruk’ dengan memilih suatu tempat yang tenang agar anak lebih tenang.
h.Pergunakan relaksasi dan kontrol diri sebagai cara untuk memberi lebih banyak ketrampilan pada anak
i.rutin dengan anggota tim agar mereka menyadari tanda-tanda agresivitas
j.Supervisi dan ahli jiwa yang terlatih dalam terapi perilaku kognitif