11 April 2012

Gambaran pekerjaan di bidang psikologi yang menggunakan komputer sebagai media


Zaman semakin hari semakin berkembang dengan pesatnya, saking pesatnya banyak ilmu-ilmu pengetahuan yang bermunculan yang membawa efek positif untuk manusia. Ilmu yang sedang berkembang dengan pesat yaitu teknologi komputer, banyak orang yang menggunakan komputer sebagai media pembelajaran atau alat utama guna mempermudah pekerjaan mereka. Komputer terdiri dari software, hardware dan brainware. Dimana brainware adalah pengguna dari komputer yaitu manusia. Manusia menggunakan komputer untuk membantu pekerjaan dalam bidang yang mereka geluti. Semua bidang pekerjaan sebagian bahkan hampir semua menggunakan komputer, tidak lain dalam bidang psikologi. Salah satu pengguna dalam bidang psikologi adalah konselor.
Konselor sebagai brainware dalam penggunaan komputer, maka konselor dituntut untuk menguasai komputer sekurang-kurangnya tentang penggunaan software dalam komputer. Dengan menguasai komputer dan komputer berbasis internet, konselor dapat mempermudah perkerjaan profesinya.
Dalam mengolah data konselor juga perlu menggunakan komputer untuk memasukan, mengolah, dan menyimpan data konseli dan data lainnya sebagai pendukung jalannya suatu layanan Bimbingan dan Konseling. Komputer dapat membantu konselor dalam melakukan assesmen terhadap proses konseling, seperti ITP (Inventori Tugas Perkembangan) dan ATP (Analisis Tugas Perkembangan).
Pada layanan konseling juga terdapat teknologi komputer yang berbasis internet untuk malakukan konseling dengan konseli. Cyber Counseling, E–counseling, chatting, videocall, dan voice call merupakan bentuk aplikasi yang dapat membantu konselor dalam proses konseling. Aplikasi ini juga merupakan proses pemberian bantuan juga tetapi dengan cara yang lebih modern selain melakukan pertemuan dengan konseli secara langsung. Aplikasi yang mempermudah jalannya konseling ini merupakan cara yang baru dalam berkomunikasi secara lebih mudah dengan konseli, tetapi konseling yang menggunakan teknologi ini bukan berarti menggantikan cara konseling konvensional (face to face). Hanya saja ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi kendala yang sering menjadi hambatan bagi proses konseling konvensional, seperti masalah waktu yang tidak tersedia dan jarak yang memisahkan.
Ada pula Computer Assisted Counseling (CAC), yaitu software atau aplikasi konseling mandiri yang membantu konseli untuk mudah mendapatkan penyelesaian masalah yang dialami meskipun tidak perlu bertemu dengan konselor. Walaupun demikian, tetap saja konseling yang dilakukan secara face to face lebih mengena dan CAC tidak dapat menggantikan fungsi dari konseling konvensional itu sendiri, CAC hanya mengambil sedikit peran konseling konvensional agar bertambah efektif dan efesien. Jika konseli berada dalam keadaan darurat dan tidak ada konselor pada saat itu maka CAC dapat berperan dalam membantu konseling.
Dengan internet juga konselor dapat berkomunikasi sesama konselor, dapat mencari informasi dan menyebarkannya dengan cepat dan mudah, dapat mengetahui perkembangan zaman dan pergaulan konseli (peserta didik), dapat melakukan pendekatan terhadap konseli (peserta didik).
Jadi, komputer merupakan sarana kerja BK yang cukup efektif dan penting. Mulai dari pengolahan data hingga melakukan cyber counseling dapat dilakukan jika konselor dapat menguasai komputer dan komputer berbasis internet.

Referensi :