Pernikahan di usia dini sebenarnya sudah tidak asing, pernikahan ini pada umumnya usia di bawah 20 tahun, usia dimana kita baru memasuki masa dewasa awal yang masih labil dan masa-masa dimana kita mencari pekerjaan untuk karier kita di masa depan.
Pernikahan dini banyak di sebabkan karena MBA ( Married By Accident ), MBA adalah pernikahan yang merupakan paksaan yang menyebabkan orang tersebut harus menikah secepatnya, MBA terjadi karena adanya hubungan suami istri yang di lakukan sebelum menikah kemudian ada sebab lain dari pernikahan dini ini adalah adanya pemikiran orang tua yang menjodohkan anaknya, biasanya pernikahan dini ini banyak di lakukan di desa-desa karena banyak anak mereka yang tidak bias melanjutkan sekolahnya, jadi orang tua mereka untuk segera menikahkan anaknya walaupun usianya masih muda.
Saya disini mempunyai salah seorang sahabat yang sudah menikah pada usia dini, sebut saja ia PH. PH adalah anak tunggal dan ia berasal dari daerah makasar yang merantau di Jakarta, PH tinggal bersama kedua orangtuanya. Ia adalah gadis yang cerdas dan cukup cantik di sekolahnya pada waktu itu yang kebetulan saya satu sekolah dengannya. PH banyak di puji oleh kaum adam karena kecantikannya, ia tidaklah sombong dan suka membantu teman yang sedang kesulitan. ia juga disukai oleh teman-teman perempuan karena kecerdasannya.
PH sekarang berusia 19 tahun, ketika ia berumur 15 tahun ( SMA kelas 1 ) PH bercerita kepada saya pada waktu itu ia pergi bersama ayahnya untuk meghadiri pernikahan adik dari ayahnya yang berarti adalah om dari PH. Ketika sampai disana PH dan Ayahnya disambut dengan baik, PH tidak mengetahui kalau ternyata ada salah satu dari saudaranya yang memperhatikan ia. Setelah ia pergi untuk beristirahat ke kamar, ayah serta saudara yang memperhatikan PH tadi berbicara. entah apa yang di bicarakan PH tidak ambil pusing karena mungkin itu hanya perbincangan yang biasa di lakukan oleh saudara-saudara dan ayahnya ketika mereka pulang ke kampung halamannya.
Setelah beberapa minggu ia pulang dari kampung halamannya, ayahnya berbicara kepada PH tentang perbincangan dengan saudara-saudarnya waktu di kampung halaman saat menghadiri acara resepsi saudaranya, ayahnya berkata “ ada yang suka sama kamu saat resepsi om kemarin, saudara- saudara kita setuju kalau kamu di jodohkan dengan AR, bagaimana tanggapan kamu ?”. PH langsung terdiam dan merenung, di kiranya perkataan ayahnya yang baru saja di katakana adalah sebuah lelucon. Ph hanya tersenyum kecil dan dan tak tahu apa yang harus di katakannya dan bagaimana ia menanggapi pertanyaan dari ayahnya tadi. Ia sangat bingung.
Ketika di sekolah PH menceritakan semua ini kepada saya dan sahabat yang lainnya yang terdiri dari lima orang. Ekspresi dari kita berlima sama, kita hanya tertawa- tawa saja dan menganggap semua cerita itu hanyalah lelucon. Tetapi PH, menegaskan semua ini adalah sebuah keseriusan bukanlah lelucon belakang. Kita semua langsung terdiam dan terpaku kearah PH, kita seperti ini karena kita tidak percaya dengan semua penegasan yang di katakana oleh PH.
Pada usia yang ke 16, tepat naik kelas 2 SMA. Orang tuanya membicarakan hal itu kembali dan menanyakan apakah PH bersedia menerima perjodohan itu ? PH tersenyum dengan penuh kebimbangan, lalu ia menjawab bersedia. Tindakan yang ia lakukan barusan tidak sesuai dengan hatinya, karena hatinya masih bimbang dan tidak tahu apa yang ingin dikatakan kepada kedua orangtuanya.
Sebelum ujian sebulan ia izin kepada saya dan sahabat yang lain untuk pergi ke makasar, ia berkata akan menikah. Pernikahannya akan di lakukan disana selama seminggu maka dari itu ia izin degan pihak sekolah tapi dengan alasan lain agar pihak sekolah tidak mengetahuinya.
Pada tanggal 14 Mei 2007 pernikahan itu di langsungkan, PH yang berusia baru 16 tahun dan AR yang berusia 21 tahun. Sungguh sangat muda untuk menjalankan suatu pernikahan, tapi tidak ada yang bias ia lakukan karena semua itu adalah kemauan dari orangtuanya yang tidak bias ia tolak, kerena PH mempunyai pikiran dengan ia menerima dan menyetui perjodohan itu maka ia akan “ membahagiakan kedua orangtuanya dan dapat membalas semua kebaikan yang diberikan oleh orangtuanya karena dengan cara seperti ini mugkin orangtua saya akan senang karena semua ini adalah permintaan dari orangtua saya sendiri “ tutur PH.
Latar belakang orangtua PH melakukan perjodohan ini adalah adanya hubungan saudara antara keluarga PH dengan keluarga AR, adanya amanat dari kakek PH yang dahulu memang sudah niat menjodohkan PH dan AR, dan adanya kepercayaan yang timbul kepada AR untuk menjaga PH nantinya.
Setelah 2 tahun pernikahan mereka mempunyai anak yang berumur 11 bulan, yang lahir pada 27 november 2008 tetapi hubungan mereka 2 tahun terakhir sedang tidak harmonis dikarena kan sikap AR terlalu manja dan tidak bias mandiri. Sikap AR yang masih suka berhura- hura dengan teman- temannya.
PH sebernarnya menyesali perjodohan dan pernikahan mudanya ini karena ia tidak bias melanjutkan pendidikannya saat itu karena malu sudah menikah dan ia juga tiak bias menikmati masa-masa remajanya yang seharusnya di isi dengan hal- hal yang menyenangkan.
Harapan ia kedepannya adalah bias melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi dan dapat merawat anaknya dengan sebaik mungkin.
Obyek : PH ( 19 thn )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar