1. Tahap perkembangan psikoseksual / libido menurut teori Freud
1.1. Fase Oral ( 0-1thn ) : Pada masa ini tingkat kepuasan berada di mulut, bi2r, dan lidah ( menggigit dan menghisap ).
Ex : ketika bayi ingin tidur biasanya ada dia antara mereka yang mengisap jempol atau menghisap puting ibunya karena dengan begitu si bayi tersebut merasa nyaman dan mempunyai rasa kepuasan tersendiri.
1.2. Fase Anal ( 1-3thn ) : pada masa ini pusat kenikmatannya berada di anus dan sekitarnya, pada masa ini juga sudah di kenalkan dengan sebutan toilet training.
Ex :
1.3. Fase Phallic ( 3-6thn ) : pada masa ini ada yang namanya Oedipus complex ( rasa cinta kepada orang tua yang berbeda jenis kelamin dengan jenis kelamin anak tersebut ).
Ex : riko ingin belajar matematika ketika ayahnya ingin mengajarinya untuk belajar,riko tidak mau dia ingin ibunya yang mengajarinya untuk belajar.
1.4. Latency ( 6-pubertas ) : dorongan seksual relative diam dan dorongan seksual tersebut mengarah dan menuju pada hal yang bersifat social ( sekolah ).
Ex : di usia ini sudah di mulai pendidikan formal mungkin dalam usia ini sedang menyukai masa-masa sekolahnya dan berkumpul dengan teman sebayanya.
1.5. Genital ( pubertas-dewasa ) : pada tahap ini terjadi kematangan seksual dan individu sudah mulai mampu untuk berkomitmen dengan orang di luar keluarganya.
Ex : pacaran,dll.
2. Tahap perkembangan psikososial menurut teori Erikson
2.1. Trust vs mistrust ( 0-1thn ) : kepercayaan akan terbina apabila dorongan oralis pada bayi terpuaskan dan apabila bayi tidak dapat rasa kepercayaan itu bayi tidak akan mendapat rasa nyaman.
Ex : makan, tidur, dan membuang kotoran.
2.2. Autonomy vs shame n doubt ( 1-2thn ) : adanya sikap kemandirian yang harus sudah di pupuk apabila orangtua dalam mendidik anaknya salah maka si anak tersebut akan bersikap malu dan ragu-ragu.
Ex : orangtua mengajari anaknya untuk berbicara dan berjalan.
2.3. Inisiatif vs rasa bersalah ( 3-5thn ) : dalam tahapan ini si anak belajar untuk punya gagasan ( insiatif ) tanpa banyak melakukan kesalahan dan apabila si anak tidak mencapai tujuannya maka si anak tersebut akan menyalahi dirinya sendiri akan perbuatan mereka.
Ex : si ibu merebut hak si anak untuk bermain.
2.4. Industry vs inferiority ( 6-12thn ) : pada tahap ini si anak sudah mampu untuk menyelesaikan masalahnya sendiri ( sense of mastery ),apabila si anak tidak di izin kan untuk mengetahui dunia di luar keluarganya, maka si anak anak bersikap rendah diri ( inferiority ).
Ex : bermain, olahraga, berenang ( kegiatan yang di lakukan di luar rumah ).
2.5. Ego-identity vs role confusion ( 12-18/20thn ) : adanya kejelasan bagaimana kita melangkah meninggalkan masa anak-anak menuju kedewasaan. Apabila kita berhasil kita akan mengenal diri kita dan tempat kita dalam masyarakat dan apabila kita tidak berhasil mengenal diri kita maka kita akan menjadi orang-orang yang drifter, orang yang menolak identitasnya, dll.
Ex : cara kita berbicara di depan umum ( di depan orang banyak ), cara kita bertingkah laku di luar rumah, dll.
2.6. Intiminacy vs isolasi ( 18/19 – 30thn ) : keintiman dapat terjadi karena kita telah mengenal diri kita dan merasa cukup aman dengan identitas diri yang kita miliki. Bagi kita yang tidak berhasil melalui periode ini dengan baik maka akan timbul rasa keterasingan yang menyebabkan amarah dan rasa sinis.
2.7. Produktivitas vs stagnasi ( dewasa tengah ) : pada masa ini adalah saat dimana orang dewasa sudah mulai membimbing generasi selanjutnya. Orang yang stagnasi tidak ada rasa peduli pada orang lain dan tidak lagi produktif pada masyarakat.
2.8. Integritas ego vs putus asa ( dewasa akhir )
Perkembangan psikoseksual yang di kembangkan oleh Sigmund freud terfokus oleh rangkaian konstan tahapan perkembangan karakter selama masa bayi, anak-anak, dan remaja, dimana kenikmatan akan berubah dari mulut ke anus lalu ke alat genital.
Perkembangan psikososial di kembangkan oleh erikson ia mengatakan pengalaman di awal masa kanak-kanak membentuk kepribadian secara permanen dan perkembangan ego bersifat seumur hidup.
• Teori erikson lebih meyakinkan ketimbang freud khususnya dalam hal penekanannya terhadap nilai penting pengaruh social dan cultural dan tentang perkembangan setelah masa remaja. Walaupun demikian, sebagaimana teori freud, teori erikson belum teruji secara ketat.
• Teori erikson dengan teori freud sama2 di mulai pada usia bayi itu di lahirkan,tapi pada teori freud hanya ada 6 tahapan( mulai usia 0thn – dewasa ) sedangkan teori erikson ada 8 tahapan ( mulai usia 0thn – dewasa akhir ),jelas lebih spesifik teori erikson di bandingkan teori freud.
• Teori erikson sebenarnya berawal dari teori freud tentang psikoseksual tapi oleh erikson dikembangkan lagi dengan mempertimbangkan perkembangan ego dalam konteks social.
Bahan Referensi :
NN. Teori Kepribadian Erik erikson. http//www.theory of psychosocial.com/. 02 Oktober 2009.
wangmuba. Teori Perkembangan Psikososial. http//www.theory of psychosocial development.com/. 02 Oktober 2009.
sudjatmiko.S. Teori perkembangan Psikososial. 02 Oktober 2009.
papalia.D,dkk. Human Development.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar