Bagaimanakah rasanya kehilangan orangtua yang kita sayangi yang pergi dengan cara tiba-tiba, pasti kita akan merasa sangat kehilangan dan sangat terpukul dengan keadaan yang membuat kita menjadi tidak siap untuk menerima semua keadaan semua itu.
Saya mempunyai teman yang baru saja kehilangan orangtuanya yang meningggalkannya untuk selamanya, ia adalah DN ( 19 tahun ) yang sekarang masih menempuh pendidikan di salah satu universitas swasta di Jakarta. Ia adalah anak kedua dari dua bersaudara dan ia adalah satu- satunya anak laki-laki yang akan meneruskan dan akan memjadi tulang punggung bagi keluarganya nanti.
DN di tinggal oleh ibunya sejak ia kuliah pada semester 2 yang lebih tepatnya adalah tanggal 20 maret 2009 pada hari jumat. Ibunya menderita sakit yang amatlah ganas jenis penyakitnya yaitu kanker payudara yang sudah bersemayam di dalam tubuh ibunya sekitar 1 tahun terakhir. Pada bulan maret mungkin adalah puncak dari kanker itu bersemayam, pada bulan ini juga ibu DN meninggalkan dunia dan DN serta keluarga yang di sayanginya. Ibunya di bawa ke kampung halamannya untuk di makam kan disana karena saudara dari ibunya banyak yang tinggal disana.
Perasaan DN saat itu sangat lah hancur lebur, berantakan tidak karuan karena di tinggal oleh orang yang paling ia sayangi. Rasa sedih, marah , kecewa, menyesal, dan rasa bersalah telah bercampur aduk menjadi satu dalam batin DN. DN merasa dirinya sudah tidak di butuh kan lagi di dunia ini, ia merasa tidak berguna untuk orang yang ia sayangi karena tidak bias menjaga dan merawat ibunya saat itu. DN sangat menyesal karena banyak hal yang belum ia lakukan untuk ibu tersayangnya itu misalnya membahagiakan orangtuanya dan belum bias membalas semua kebaikan dari orangtuanya yang telah merawat dan menyayanginya dari bayi sampai dewasa.
Sebenarnya DN sangat lah tertekan dengan keadaan yang sedang ia jalani sekarang, terkadang ia ingin menangis ketika mengingat almarhum ibunya, terkadang ia juga menyembunyikan perasaan tertekannya dengan bertemu dengan teman- temannya bercanda gurau dan tertawa. Tapi itu hanyalah bersifat sementara dan tidak akan merubah rasa kehilangannya.
Satu-satunya harapan ia saat ini adalah menjadi orang yang sukses dan berhasil karena itu adalah amanat dari ibu yang ia sayangi, mewujudkan keinginan ibunya adalah salah satu tekad yang sangat mulia karena itu merupakan kebaikan yang berguna untuk ia dan orang lain di kemudian hari.
Kesimpulan :
Mental DN sangatlah diuji karena dengan kejadian ini ia menjadi seorang yang sangat pendiam, kadang suka menyendiri dan terkadang menjadi pribadi yang sangat sensitive, mungkin karena kejadian ini baru dialaminya dan mungkin ia belum siap untuk menerima semua yang telah terjadi.
Obyek : DN ( 19 tahun )
26 Oktober 2009
Pernikahan di Usia Muda
Pernikahan di usia dini sebenarnya sudah tidak asing, pernikahan ini pada umumnya usia di bawah 20 tahun, usia dimana kita baru memasuki masa dewasa awal yang masih labil dan masa-masa dimana kita mencari pekerjaan untuk karier kita di masa depan.
Pernikahan dini banyak di sebabkan karena MBA ( Married By Accident ), MBA adalah pernikahan yang merupakan paksaan yang menyebabkan orang tersebut harus menikah secepatnya, MBA terjadi karena adanya hubungan suami istri yang di lakukan sebelum menikah kemudian ada sebab lain dari pernikahan dini ini adalah adanya pemikiran orang tua yang menjodohkan anaknya, biasanya pernikahan dini ini banyak di lakukan di desa-desa karena banyak anak mereka yang tidak bias melanjutkan sekolahnya, jadi orang tua mereka untuk segera menikahkan anaknya walaupun usianya masih muda.
Saya disini mempunyai salah seorang sahabat yang sudah menikah pada usia dini, sebut saja ia PH. PH adalah anak tunggal dan ia berasal dari daerah makasar yang merantau di Jakarta, PH tinggal bersama kedua orangtuanya. Ia adalah gadis yang cerdas dan cukup cantik di sekolahnya pada waktu itu yang kebetulan saya satu sekolah dengannya. PH banyak di puji oleh kaum adam karena kecantikannya, ia tidaklah sombong dan suka membantu teman yang sedang kesulitan. ia juga disukai oleh teman-teman perempuan karena kecerdasannya.
PH sekarang berusia 19 tahun, ketika ia berumur 15 tahun ( SMA kelas 1 ) PH bercerita kepada saya pada waktu itu ia pergi bersama ayahnya untuk meghadiri pernikahan adik dari ayahnya yang berarti adalah om dari PH. Ketika sampai disana PH dan Ayahnya disambut dengan baik, PH tidak mengetahui kalau ternyata ada salah satu dari saudaranya yang memperhatikan ia. Setelah ia pergi untuk beristirahat ke kamar, ayah serta saudara yang memperhatikan PH tadi berbicara. entah apa yang di bicarakan PH tidak ambil pusing karena mungkin itu hanya perbincangan yang biasa di lakukan oleh saudara-saudara dan ayahnya ketika mereka pulang ke kampung halamannya.
Setelah beberapa minggu ia pulang dari kampung halamannya, ayahnya berbicara kepada PH tentang perbincangan dengan saudara-saudarnya waktu di kampung halaman saat menghadiri acara resepsi saudaranya, ayahnya berkata “ ada yang suka sama kamu saat resepsi om kemarin, saudara- saudara kita setuju kalau kamu di jodohkan dengan AR, bagaimana tanggapan kamu ?”. PH langsung terdiam dan merenung, di kiranya perkataan ayahnya yang baru saja di katakana adalah sebuah lelucon. Ph hanya tersenyum kecil dan dan tak tahu apa yang harus di katakannya dan bagaimana ia menanggapi pertanyaan dari ayahnya tadi. Ia sangat bingung.
Ketika di sekolah PH menceritakan semua ini kepada saya dan sahabat yang lainnya yang terdiri dari lima orang. Ekspresi dari kita berlima sama, kita hanya tertawa- tawa saja dan menganggap semua cerita itu hanyalah lelucon. Tetapi PH, menegaskan semua ini adalah sebuah keseriusan bukanlah lelucon belakang. Kita semua langsung terdiam dan terpaku kearah PH, kita seperti ini karena kita tidak percaya dengan semua penegasan yang di katakana oleh PH.
Pada usia yang ke 16, tepat naik kelas 2 SMA. Orang tuanya membicarakan hal itu kembali dan menanyakan apakah PH bersedia menerima perjodohan itu ? PH tersenyum dengan penuh kebimbangan, lalu ia menjawab bersedia. Tindakan yang ia lakukan barusan tidak sesuai dengan hatinya, karena hatinya masih bimbang dan tidak tahu apa yang ingin dikatakan kepada kedua orangtuanya.
Sebelum ujian sebulan ia izin kepada saya dan sahabat yang lain untuk pergi ke makasar, ia berkata akan menikah. Pernikahannya akan di lakukan disana selama seminggu maka dari itu ia izin degan pihak sekolah tapi dengan alasan lain agar pihak sekolah tidak mengetahuinya.
Pada tanggal 14 Mei 2007 pernikahan itu di langsungkan, PH yang berusia baru 16 tahun dan AR yang berusia 21 tahun. Sungguh sangat muda untuk menjalankan suatu pernikahan, tapi tidak ada yang bias ia lakukan karena semua itu adalah kemauan dari orangtuanya yang tidak bias ia tolak, kerena PH mempunyai pikiran dengan ia menerima dan menyetui perjodohan itu maka ia akan “ membahagiakan kedua orangtuanya dan dapat membalas semua kebaikan yang diberikan oleh orangtuanya karena dengan cara seperti ini mugkin orangtua saya akan senang karena semua ini adalah permintaan dari orangtua saya sendiri “ tutur PH.
Latar belakang orangtua PH melakukan perjodohan ini adalah adanya hubungan saudara antara keluarga PH dengan keluarga AR, adanya amanat dari kakek PH yang dahulu memang sudah niat menjodohkan PH dan AR, dan adanya kepercayaan yang timbul kepada AR untuk menjaga PH nantinya.
Setelah 2 tahun pernikahan mereka mempunyai anak yang berumur 11 bulan, yang lahir pada 27 november 2008 tetapi hubungan mereka 2 tahun terakhir sedang tidak harmonis dikarena kan sikap AR terlalu manja dan tidak bias mandiri. Sikap AR yang masih suka berhura- hura dengan teman- temannya.
PH sebernarnya menyesali perjodohan dan pernikahan mudanya ini karena ia tidak bias melanjutkan pendidikannya saat itu karena malu sudah menikah dan ia juga tiak bias menikmati masa-masa remajanya yang seharusnya di isi dengan hal- hal yang menyenangkan.
Harapan ia kedepannya adalah bias melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi dan dapat merawat anaknya dengan sebaik mungkin.
Obyek : PH ( 19 thn )
Pernikahan dini banyak di sebabkan karena MBA ( Married By Accident ), MBA adalah pernikahan yang merupakan paksaan yang menyebabkan orang tersebut harus menikah secepatnya, MBA terjadi karena adanya hubungan suami istri yang di lakukan sebelum menikah kemudian ada sebab lain dari pernikahan dini ini adalah adanya pemikiran orang tua yang menjodohkan anaknya, biasanya pernikahan dini ini banyak di lakukan di desa-desa karena banyak anak mereka yang tidak bias melanjutkan sekolahnya, jadi orang tua mereka untuk segera menikahkan anaknya walaupun usianya masih muda.
Saya disini mempunyai salah seorang sahabat yang sudah menikah pada usia dini, sebut saja ia PH. PH adalah anak tunggal dan ia berasal dari daerah makasar yang merantau di Jakarta, PH tinggal bersama kedua orangtuanya. Ia adalah gadis yang cerdas dan cukup cantik di sekolahnya pada waktu itu yang kebetulan saya satu sekolah dengannya. PH banyak di puji oleh kaum adam karena kecantikannya, ia tidaklah sombong dan suka membantu teman yang sedang kesulitan. ia juga disukai oleh teman-teman perempuan karena kecerdasannya.
PH sekarang berusia 19 tahun, ketika ia berumur 15 tahun ( SMA kelas 1 ) PH bercerita kepada saya pada waktu itu ia pergi bersama ayahnya untuk meghadiri pernikahan adik dari ayahnya yang berarti adalah om dari PH. Ketika sampai disana PH dan Ayahnya disambut dengan baik, PH tidak mengetahui kalau ternyata ada salah satu dari saudaranya yang memperhatikan ia. Setelah ia pergi untuk beristirahat ke kamar, ayah serta saudara yang memperhatikan PH tadi berbicara. entah apa yang di bicarakan PH tidak ambil pusing karena mungkin itu hanya perbincangan yang biasa di lakukan oleh saudara-saudara dan ayahnya ketika mereka pulang ke kampung halamannya.
Setelah beberapa minggu ia pulang dari kampung halamannya, ayahnya berbicara kepada PH tentang perbincangan dengan saudara-saudarnya waktu di kampung halaman saat menghadiri acara resepsi saudaranya, ayahnya berkata “ ada yang suka sama kamu saat resepsi om kemarin, saudara- saudara kita setuju kalau kamu di jodohkan dengan AR, bagaimana tanggapan kamu ?”. PH langsung terdiam dan merenung, di kiranya perkataan ayahnya yang baru saja di katakana adalah sebuah lelucon. Ph hanya tersenyum kecil dan dan tak tahu apa yang harus di katakannya dan bagaimana ia menanggapi pertanyaan dari ayahnya tadi. Ia sangat bingung.
Ketika di sekolah PH menceritakan semua ini kepada saya dan sahabat yang lainnya yang terdiri dari lima orang. Ekspresi dari kita berlima sama, kita hanya tertawa- tawa saja dan menganggap semua cerita itu hanyalah lelucon. Tetapi PH, menegaskan semua ini adalah sebuah keseriusan bukanlah lelucon belakang. Kita semua langsung terdiam dan terpaku kearah PH, kita seperti ini karena kita tidak percaya dengan semua penegasan yang di katakana oleh PH.
Pada usia yang ke 16, tepat naik kelas 2 SMA. Orang tuanya membicarakan hal itu kembali dan menanyakan apakah PH bersedia menerima perjodohan itu ? PH tersenyum dengan penuh kebimbangan, lalu ia menjawab bersedia. Tindakan yang ia lakukan barusan tidak sesuai dengan hatinya, karena hatinya masih bimbang dan tidak tahu apa yang ingin dikatakan kepada kedua orangtuanya.
Sebelum ujian sebulan ia izin kepada saya dan sahabat yang lain untuk pergi ke makasar, ia berkata akan menikah. Pernikahannya akan di lakukan disana selama seminggu maka dari itu ia izin degan pihak sekolah tapi dengan alasan lain agar pihak sekolah tidak mengetahuinya.
Pada tanggal 14 Mei 2007 pernikahan itu di langsungkan, PH yang berusia baru 16 tahun dan AR yang berusia 21 tahun. Sungguh sangat muda untuk menjalankan suatu pernikahan, tapi tidak ada yang bias ia lakukan karena semua itu adalah kemauan dari orangtuanya yang tidak bias ia tolak, kerena PH mempunyai pikiran dengan ia menerima dan menyetui perjodohan itu maka ia akan “ membahagiakan kedua orangtuanya dan dapat membalas semua kebaikan yang diberikan oleh orangtuanya karena dengan cara seperti ini mugkin orangtua saya akan senang karena semua ini adalah permintaan dari orangtua saya sendiri “ tutur PH.
Latar belakang orangtua PH melakukan perjodohan ini adalah adanya hubungan saudara antara keluarga PH dengan keluarga AR, adanya amanat dari kakek PH yang dahulu memang sudah niat menjodohkan PH dan AR, dan adanya kepercayaan yang timbul kepada AR untuk menjaga PH nantinya.
Setelah 2 tahun pernikahan mereka mempunyai anak yang berumur 11 bulan, yang lahir pada 27 november 2008 tetapi hubungan mereka 2 tahun terakhir sedang tidak harmonis dikarena kan sikap AR terlalu manja dan tidak bias mandiri. Sikap AR yang masih suka berhura- hura dengan teman- temannya.
PH sebernarnya menyesali perjodohan dan pernikahan mudanya ini karena ia tidak bias melanjutkan pendidikannya saat itu karena malu sudah menikah dan ia juga tiak bias menikmati masa-masa remajanya yang seharusnya di isi dengan hal- hal yang menyenangkan.
Harapan ia kedepannya adalah bias melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi dan dapat merawat anaknya dengan sebaik mungkin.
Obyek : PH ( 19 thn )
Ciri- ciri orang yang berfungsi sepenuhnya menurut Rogers
1. Keterbukaan pada pengalaman
Keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensive yaitu Kepribadian bersifat fleksibel tidak hanya mau menerima pengalaman- pengalam yang diberikan oleh kehidupan tetapi juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan- kesempatan persepsi dan ungkapan baru. Orang yang berfungsi seoenuhnya dapat dikatakan lebih emosional karena mengalami banyak emosi yang bersifat positif dan negative.
2. Kehidupan eksistensi
Setiap pengalaman dirasa segar dan baru, orang yang berfungsi sepenuhnya tidak memiliki diri yang berprasangka, tidak harus mengontrol atau memanipulasi penagalaman- pengalaman sehingga bebas dapat berpartisipasi didalamnya.
3. Kepercayaan terhadap oraganisme orang sendiri
4. Perasaan bebas
Rogers percaya bahwa semakin seseorang sehat secara psikologis semakin juga ia mengalami kebebasan untuk memilih dan bertindak. Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya paksaan- paksaan antara alternative pikiran dan tindakan.
5. Kreativitas
Semua orang yang berfungsi sepenuhnya sangatlah kreatif.
Keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensive yaitu Kepribadian bersifat fleksibel tidak hanya mau menerima pengalaman- pengalam yang diberikan oleh kehidupan tetapi juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan- kesempatan persepsi dan ungkapan baru. Orang yang berfungsi seoenuhnya dapat dikatakan lebih emosional karena mengalami banyak emosi yang bersifat positif dan negative.
2. Kehidupan eksistensi
Setiap pengalaman dirasa segar dan baru, orang yang berfungsi sepenuhnya tidak memiliki diri yang berprasangka, tidak harus mengontrol atau memanipulasi penagalaman- pengalaman sehingga bebas dapat berpartisipasi didalamnya.
3. Kepercayaan terhadap oraganisme orang sendiri
4. Perasaan bebas
Rogers percaya bahwa semakin seseorang sehat secara psikologis semakin juga ia mengalami kebebasan untuk memilih dan bertindak. Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya paksaan- paksaan antara alternative pikiran dan tindakan.
5. Kreativitas
Semua orang yang berfungsi sepenuhnya sangatlah kreatif.
Peranan Positive Regard dalam kepribadian
Positive regard ( penghargaan positif ), suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes yang di miliki semua manusia. Setiapa anak terdorong untuk mencari positive regard. Setiap anak akan menerima kasih saying, cinta, dan persetujuan dari orang- orang lain tetapi dia kecewa kalau dia menerima celaan dan kurang mendapat perhatian dari orang tua nya.
Anak mengharapkan bimbingan tingkah laku dari orang- orang lain bukan hanya dari dirinya sendiri, anak juga akan berusaha mendapatkan posive regard dengan mengorbankan aktualisasi diri seperti conditional positive regard ( penghargaan positif bersyarat ).
Syarat utama bagi timbulnya kepribadian sehat adalah penerimaan penghargaan positif tanpa syarat ( unconditional positive regard ).
Anak mengharapkan bimbingan tingkah laku dari orang- orang lain bukan hanya dari dirinya sendiri, anak juga akan berusaha mendapatkan posive regard dengan mengorbankan aktualisasi diri seperti conditional positive regard ( penghargaan positif bersyarat ).
Syarat utama bagi timbulnya kepribadian sehat adalah penerimaan penghargaan positif tanpa syarat ( unconditional positive regard ).
Perkembangan kepribadian self menurut Carl Rogers
Bagi Rogers oarang yang memiliki kesehatan mental adalah orang yang dapat mengaktualisasikan diri. Bagi saya pandangan ini benar karena orang yang tidak memiliki gangguan mental berarti ia dapat menerima diri dan lingkungannya serta ia dapat menunjukan atau mengaktualisasikan dirinya. Selain itu orang yang memiliki kesehatan mental juga memiliki dorongan atau motivasi untuk berkembang serta memiliki fungsi sepenuhnya terhadap diri sendiri.
Aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat- sifat serta potensi- potensi psikologisnya yang unik. Rogers juga mengembangkan suatu metode terapi yaitu client- centered therapy, suatu metode terapi yang berpusat pada klien.
Aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat- sifat serta potensi- potensi psikologisnya yang unik. Rogers juga mengembangkan suatu metode terapi yaitu client- centered therapy, suatu metode terapi yang berpusat pada klien.
Ciri kepribadian yang matang dan sehat
1. Tidak dikontrol oleh kekuatan- kekuatan tak sadar
Karena kekuatan itu tidak dapat dilihat dan dapat di pengaruhi, pribadi yang matang dan sehat adalah menyadari sepenuhnya kekuatan- kekutan yang membimbing dan mengontrol mereka.
2. Kepribadian tidak dikontrol oleh trauma- truma pada masa kanak- kanak
Pribadi yang matang dan sehat adalah pribadi yang tidak teikat dan terkait dengan pengalaman- pengalaman pada masa lampau dan harus melihat kearah masa depan.
Karena kekuatan itu tidak dapat dilihat dan dapat di pengaruhi, pribadi yang matang dan sehat adalah menyadari sepenuhnya kekuatan- kekutan yang membimbing dan mengontrol mereka.
2. Kepribadian tidak dikontrol oleh trauma- truma pada masa kanak- kanak
Pribadi yang matang dan sehat adalah pribadi yang tidak teikat dan terkait dengan pengalaman- pengalaman pada masa lampau dan harus melihat kearah masa depan.
Perkembangan yang proprium sebagai dasar perkembangan yang sehat
Proprium adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan ego sebagai sesuatu yang meliputi jasmaniah, identitas diri, harga diri, rasa keakuan, dan gambaran diri. Proprium tidak dibawa sejak lahir melainkan berkembang karena perkembangan individu.
Proprium berkembang dari masa bayi sampai masa adolensence melalui tujuh tingakat diri ( self ), tujuh tingakat diri itu adalah :
1. Diri jasmaniah
2. Identitas diri
3. Harga diri
4. Perluasan diri ( self extension )
5. Gambaran diri
6. Diri sebagai pelaku rasional
7. Perjuangan proprium ( propriate striving )
Suatu kegagalan atau kekecewaan yang hebat apabila pada setiap tingkat melumpuhkan penampilan tingkat-tongakat selanjutnya serta menghambat , denagn demikian pengalaman – pengalaman masa kanak- kanak sangat penting dalam dalam perkembangan kepribadian yang sehat.
Proprium berkembang dari masa bayi sampai masa adolensence melalui tujuh tingakat diri ( self ), tujuh tingakat diri itu adalah :
1. Diri jasmaniah
2. Identitas diri
3. Harga diri
4. Perluasan diri ( self extension )
5. Gambaran diri
6. Diri sebagai pelaku rasional
7. Perjuangan proprium ( propriate striving )
Suatu kegagalan atau kekecewaan yang hebat apabila pada setiap tingkat melumpuhkan penampilan tingkat-tongakat selanjutnya serta menghambat , denagn demikian pengalaman – pengalaman masa kanak- kanak sangat penting dalam dalam perkembangan kepribadian yang sehat.
Pendapat Allport dalam membahas manusia
Allport lebih optimis tentang kodrat manusia daripada freud, pandangan yang di kemukakan allport adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung- nyanjung. Karena itu salah satu pendekatan yang berguna terhadap pemahaman segi pandangan psikologis Allport adalah mengemukakantema- tema pokok dari teorinya tentang kepribadian. Allport mempelajari individu- individu yang normal dan dengan demikian mengembangkan suatu teori yang hampir seluruhnya mengenai kepribadian yang sehat, allport juga mengemukakan teori tentang jurang antara kepribadian neurotis dan kepribadian yang sehat dan antara masa dewasa dan masa kanak- kanak.
09 Oktober 2009
INSOMIA ( Kesehatan Mental )
Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun.
Penyakit ini mugkin sudah tidak asing lagi di kalangan remaja dan dewasa awal karena kebanyakan penderitanya adalah orang-orang yang menginjak usia di tahap remaja dan dewasa awal. Sama halnya dengan hendro ( 19thn ), dia menderita penyakit insomnia saat menginjak masa remaja lebih tepatnya pada kelas 1 sekolah menengah pertama ( SMP ). Ia bercerita kepada saya mengapa dia sampai menderita penyakit yang sebenarnya menyiksa dirinya itu, sebenarnya dia mempunyai penyakit yang mendukung insomnia nya yaitu dia mempunyai penyakit plek pada paru-paru nya yang membuat dia sesak nafas ketika dia ingin tidur, itu membuat dia menjadi sangat tidak nyaman untuk tidur dan akhirnya dia mencoba membuka matanya sampai sesak nafas nya itu sudah mulai bias dikontrol dan dia bias bernafas secara normal kembali. Setelah semua bias di kendalikan dia barulah bias tidur.
Sebenarnya penyakit itu sangat menggangu pola tidurnya karena sebelumnya ia biasa tidur 8-10 jam/hari, kini dengan adanya penyakit itu dia kekurangan masa istirahatnya. Ia biasanya baru bias tidur sekitar jam 3 pagi atau jam 6 pagi, hal yang sangat fatal sekali apabila tiap harinya dia selalu seperti itu. Biasanya dia baru bias bangun tidur sekitar jam 11 siang atau jam 12 siang maka dari itu Dia mengganti aktifitasnya yang pada individu lain ( normal ) dari pagi sampai malam tapi tidak untuk hendro yang memulai aktifitasnya dari siang sampai pagi hari,Suatu hal yang aneh memang.
Insomnia itu membuat dia bosan karena tidak ada hal yang dikerjakan pada waktu malam hari biasanya dia melakukan aktifitas seperti menonton televisi, main playstasion ( PS ), atau bermain bola dengan teman-teman nya di lapangan indoor. Hal positif yang dia dapatkan dari penyakit insomnia ini adalah menghilangkan rasa jenuh dan cara menghilangkan rasa jenuh itu, dia melakukan hal seperti yang di atas.
Keluhan dia ketika menjelang malam di saat orang-orang sudah mulai terlelap tidur adalah mata terasa sakit karena ingin tidur tidak bias walaupun sudah dipaksakan dengan cara bagaimanapun, terkadang badan tiba-tiba menjadi panas, dan yang paling penting dalam keluhan dia adalah “ Laper “ karena makanan pasti sudah habis kalo sudah malam menjelang, “ tutur hendro sambil tertawa“.
Insomnia adalah penyakit yang tabu di keluarganya karena tidak ada satupun dari keluarganya yang memiliki penyakit insomnia seperti dia. Tentu saja itu bukanlah penyakit bawaan atau penyakit keturunan. Penyakit ini adalah penyakit yang di sebabkan karena individu itu sendiri atau karena ada factor lain yang mendukung seperti yang dialami oleh hendro.
Dia belum pernah melakukan terapi, karena mungkin menurut dia penyakit ini adalah penyakit yang biasa yang tidak harus di sembuhkan. Harapan dia untuk kedepannya adalah ingin sembuh dari penyakit insomnia dan penyakit plek paru-parunya karena dia ingin hidup dan mengatur pola tidurnya dengan baik dan terkontrol.
Obyek : Hendro ( 19thn )
Bekerja di warnet sudah sekitar 2 tahun.
referensi : wikipedia
Penyakit ini mugkin sudah tidak asing lagi di kalangan remaja dan dewasa awal karena kebanyakan penderitanya adalah orang-orang yang menginjak usia di tahap remaja dan dewasa awal. Sama halnya dengan hendro ( 19thn ), dia menderita penyakit insomnia saat menginjak masa remaja lebih tepatnya pada kelas 1 sekolah menengah pertama ( SMP ). Ia bercerita kepada saya mengapa dia sampai menderita penyakit yang sebenarnya menyiksa dirinya itu, sebenarnya dia mempunyai penyakit yang mendukung insomnia nya yaitu dia mempunyai penyakit plek pada paru-paru nya yang membuat dia sesak nafas ketika dia ingin tidur, itu membuat dia menjadi sangat tidak nyaman untuk tidur dan akhirnya dia mencoba membuka matanya sampai sesak nafas nya itu sudah mulai bias dikontrol dan dia bias bernafas secara normal kembali. Setelah semua bias di kendalikan dia barulah bias tidur.
Sebenarnya penyakit itu sangat menggangu pola tidurnya karena sebelumnya ia biasa tidur 8-10 jam/hari, kini dengan adanya penyakit itu dia kekurangan masa istirahatnya. Ia biasanya baru bias tidur sekitar jam 3 pagi atau jam 6 pagi, hal yang sangat fatal sekali apabila tiap harinya dia selalu seperti itu. Biasanya dia baru bias bangun tidur sekitar jam 11 siang atau jam 12 siang maka dari itu Dia mengganti aktifitasnya yang pada individu lain ( normal ) dari pagi sampai malam tapi tidak untuk hendro yang memulai aktifitasnya dari siang sampai pagi hari,Suatu hal yang aneh memang.
Insomnia itu membuat dia bosan karena tidak ada hal yang dikerjakan pada waktu malam hari biasanya dia melakukan aktifitas seperti menonton televisi, main playstasion ( PS ), atau bermain bola dengan teman-teman nya di lapangan indoor. Hal positif yang dia dapatkan dari penyakit insomnia ini adalah menghilangkan rasa jenuh dan cara menghilangkan rasa jenuh itu, dia melakukan hal seperti yang di atas.
Keluhan dia ketika menjelang malam di saat orang-orang sudah mulai terlelap tidur adalah mata terasa sakit karena ingin tidur tidak bias walaupun sudah dipaksakan dengan cara bagaimanapun, terkadang badan tiba-tiba menjadi panas, dan yang paling penting dalam keluhan dia adalah “ Laper “ karena makanan pasti sudah habis kalo sudah malam menjelang, “ tutur hendro sambil tertawa“.
Insomnia adalah penyakit yang tabu di keluarganya karena tidak ada satupun dari keluarganya yang memiliki penyakit insomnia seperti dia. Tentu saja itu bukanlah penyakit bawaan atau penyakit keturunan. Penyakit ini adalah penyakit yang di sebabkan karena individu itu sendiri atau karena ada factor lain yang mendukung seperti yang dialami oleh hendro.
Dia belum pernah melakukan terapi, karena mungkin menurut dia penyakit ini adalah penyakit yang biasa yang tidak harus di sembuhkan. Harapan dia untuk kedepannya adalah ingin sembuh dari penyakit insomnia dan penyakit plek paru-parunya karena dia ingin hidup dan mengatur pola tidurnya dengan baik dan terkontrol.
Obyek : Hendro ( 19thn )
Bekerja di warnet sudah sekitar 2 tahun.
referensi : wikipedia
KRITIKAN ALIRAN HUMANISTIK UNTUK ALIRAN PSIOKOANALISA dan BEHAVIORISME
• Kritikan Humanistik terhadap Psikoanalisa
1. Para psikolog aliran humanistic mengatakan bahwa pandangan yang ada dalam aliran psikolanalisa bersifat pesimis
2. Konsep yang ada pada diri manusia bukan hanya dari alam ketidaksadarannya saja tetapi dapat di lihat juga dari potensi-potensi dan nilai- nilai yang yang menjadi piihannya.
• Kritikan aliran Humanistik terhadap Behaviorisme
1. Dalam aliran behaviorisme memandang Konsep manusia di amati dari stimulus dan tingkah laku yang diamati dan mengabaikan pengalaman-pengalaman batinnya sangat bertentangan dengan aliran humanistic.
2. Dalam aliran humanistic individu itu yang menentukan arah nasibnya sendiri bukan dari tingkah laku yang di amati saja.
Sumber referensi :
Mimi. http : //makmum.blog.com/aliran-humanistik.2008.
Basuki,A.M Heru. Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma.2008.
Anonim. http :// wangmuba.com/Abraham-maslow-dan-aliran-humanistik.2009.
1. Para psikolog aliran humanistic mengatakan bahwa pandangan yang ada dalam aliran psikolanalisa bersifat pesimis
2. Konsep yang ada pada diri manusia bukan hanya dari alam ketidaksadarannya saja tetapi dapat di lihat juga dari potensi-potensi dan nilai- nilai yang yang menjadi piihannya.
• Kritikan aliran Humanistik terhadap Behaviorisme
1. Dalam aliran behaviorisme memandang Konsep manusia di amati dari stimulus dan tingkah laku yang diamati dan mengabaikan pengalaman-pengalaman batinnya sangat bertentangan dengan aliran humanistic.
2. Dalam aliran humanistic individu itu yang menentukan arah nasibnya sendiri bukan dari tingkah laku yang di amati saja.
Sumber referensi :
Mimi. http : //makmum.blog.com/aliran-humanistik.2008.
Basuki,A.M Heru. Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma.2008.
Anonim. http :// wangmuba.com/Abraham-maslow-dan-aliran-humanistik.2009.
08 Oktober 2009
PERBEDAAN ALIRAN PSIKOANALISIS, BEHAVIOR, dan HUMANISTIK
• PSIKOANALISA
Tokohnya : Sigmund freud
Beliau berpendapat bahwa kehidupan manusia dikuasai oleh alam ketidaksadaran, psikoanalisa adalah sebagai teori kepribadian yang di ibarat kan seperti gunung es, hanya puncaknya saja yang tampak di permukaan laut, sedangkan bagian terbesar dari gunung itu tidak tampak karena terendam didalam laut. Dalam aliran ini freud mengunakan metode Eksperimen. Aliran ini juga mempunyai 3 sistem, yaitu :
1. Id ( libido / dorongan seksual )
2. Ego ( melaksanakan dorongan- dorongan itu )
3. Super Ego ( penyaring / pengontrol )
• ALIRAN HUMANISTIK ( Abraham Maslow )
Tokoh aliran ini adalah Abraham Maslow dan Carl Roger.
Psikologi humanistik dimulai di Amerika Serikat dan Eropa pada tahun 1950-an, pada waktu itu pengikut setia aliran ini adalah J.B Watson.
Pendekatan humanistik berfokus pada manusia yang sehat, kreatif, dan mampu mengaktualisasi kan dirinya. Aliran ini juga mempelajari tentang berbagai keunikan manusia, seperti : self, aktualiasi diri, kesehatan, harapan, cinta, kreatifitas, hakikat, individualitas, dll.
Maslow sebenarnya lebih memfokuskan pada kebutuhan psikologis tentang potensi-potensi yang dimiliki manusia. Hasil pemikiran dari psikologi humanistik banyak di manfaatkan untuk kepentingan konseling dan terapi, salah satu yang populer adalah dari carl rogers dengan client-centerd therapy. Maslow menggambarkan beberapa karakteristik yang ada pada manusia yang mengaktualisasikan dirinya:
Kesadaran dan penerimaan terhadap diri sendiri
Keterbukaan dan spontanitas
Kemampuan untuk menikmati pekerjaan dan memandang bahwa pekerjaan merupakan sesuatu misi yang harus dipenuhi
Kemampuan untuk mengembangkan persahabatan yang erat tanpa bergantung terlalu banyak pada orang lain
Mempunyai selera humor yang bagus
Kecenderungan untuk meraih pengalaman puncak yang memuaskan secara spiritual maupun emosional
• BEHAVIORISME
Tokohnya : John B Watson, ivan Pavlov, Edward lee thorndike, dan B.F Skinner.
Ia mempelajari tingkah laku yang nyata, terbuka, dan dapat di ukur secara obyektif. Dalam aliran ini J.B Watson mempelajari tentang tingkah laku, rangsangan, kebiasaan, dan belajar. J.B Watson juga mempelajari tentang tingkah laku yang tertutup seperti : berpikir. Aliran ini sebenarnya menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata dan membatasi diri pada perilaku yang nyata.
Perbedaan aliran Psikoanalisa, Humanistik, dan Behavior.
- Aliran psikoanalisa memfokuskan kehidupan manusia di pengaruhi leh alam ketidak sadaran
- Aliran humanistic memfokuskan kehidupan manusia pada kehidupan psikologisnya tentang potensi apa saja yang dimiliki oleh manusia.
- Aliran behaviorisme memfokuskan kehidupan manusia pada tingkah lakunya
Bahan referensi :
Wicaksono,rohadi. Perilaku dari sudut pandang psikoanalisa. 16 Juni 2007.
Wangmuba. Aliran dalam psikologi, filsafat ilmu dan psikologi. 20 April 2009.
Rozali. Aliran-aliran dalam psikologi. 05 November 2008.
Panggabean,hana.P. Behaviorisme. 07 Oktober 2009.
Tokohnya : Sigmund freud
Beliau berpendapat bahwa kehidupan manusia dikuasai oleh alam ketidaksadaran, psikoanalisa adalah sebagai teori kepribadian yang di ibarat kan seperti gunung es, hanya puncaknya saja yang tampak di permukaan laut, sedangkan bagian terbesar dari gunung itu tidak tampak karena terendam didalam laut. Dalam aliran ini freud mengunakan metode Eksperimen. Aliran ini juga mempunyai 3 sistem, yaitu :
1. Id ( libido / dorongan seksual )
2. Ego ( melaksanakan dorongan- dorongan itu )
3. Super Ego ( penyaring / pengontrol )
• ALIRAN HUMANISTIK ( Abraham Maslow )
Tokoh aliran ini adalah Abraham Maslow dan Carl Roger.
Psikologi humanistik dimulai di Amerika Serikat dan Eropa pada tahun 1950-an, pada waktu itu pengikut setia aliran ini adalah J.B Watson.
Pendekatan humanistik berfokus pada manusia yang sehat, kreatif, dan mampu mengaktualisasi kan dirinya. Aliran ini juga mempelajari tentang berbagai keunikan manusia, seperti : self, aktualiasi diri, kesehatan, harapan, cinta, kreatifitas, hakikat, individualitas, dll.
Maslow sebenarnya lebih memfokuskan pada kebutuhan psikologis tentang potensi-potensi yang dimiliki manusia. Hasil pemikiran dari psikologi humanistik banyak di manfaatkan untuk kepentingan konseling dan terapi, salah satu yang populer adalah dari carl rogers dengan client-centerd therapy. Maslow menggambarkan beberapa karakteristik yang ada pada manusia yang mengaktualisasikan dirinya:
Kesadaran dan penerimaan terhadap diri sendiri
Keterbukaan dan spontanitas
Kemampuan untuk menikmati pekerjaan dan memandang bahwa pekerjaan merupakan sesuatu misi yang harus dipenuhi
Kemampuan untuk mengembangkan persahabatan yang erat tanpa bergantung terlalu banyak pada orang lain
Mempunyai selera humor yang bagus
Kecenderungan untuk meraih pengalaman puncak yang memuaskan secara spiritual maupun emosional
• BEHAVIORISME
Tokohnya : John B Watson, ivan Pavlov, Edward lee thorndike, dan B.F Skinner.
Ia mempelajari tingkah laku yang nyata, terbuka, dan dapat di ukur secara obyektif. Dalam aliran ini J.B Watson mempelajari tentang tingkah laku, rangsangan, kebiasaan, dan belajar. J.B Watson juga mempelajari tentang tingkah laku yang tertutup seperti : berpikir. Aliran ini sebenarnya menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata dan membatasi diri pada perilaku yang nyata.
Perbedaan aliran Psikoanalisa, Humanistik, dan Behavior.
- Aliran psikoanalisa memfokuskan kehidupan manusia di pengaruhi leh alam ketidak sadaran
- Aliran humanistic memfokuskan kehidupan manusia pada kehidupan psikologisnya tentang potensi apa saja yang dimiliki oleh manusia.
- Aliran behaviorisme memfokuskan kehidupan manusia pada tingkah lakunya
Bahan referensi :
Wicaksono,rohadi. Perilaku dari sudut pandang psikoanalisa. 16 Juni 2007.
Wangmuba. Aliran dalam psikologi, filsafat ilmu dan psikologi. 20 April 2009.
Rozali. Aliran-aliran dalam psikologi. 05 November 2008.
Panggabean,hana.P. Behaviorisme. 07 Oktober 2009.
05 Oktober 2009
PERBEDAAN TEORI SIGMUND FREUD dan TEORI ERIKSON
1. Tahap perkembangan psikoseksual / libido menurut teori Freud
1.1. Fase Oral ( 0-1thn ) : Pada masa ini tingkat kepuasan berada di mulut, bi2r, dan lidah ( menggigit dan menghisap ).
Ex : ketika bayi ingin tidur biasanya ada dia antara mereka yang mengisap jempol atau menghisap puting ibunya karena dengan begitu si bayi tersebut merasa nyaman dan mempunyai rasa kepuasan tersendiri.
1.2. Fase Anal ( 1-3thn ) : pada masa ini pusat kenikmatannya berada di anus dan sekitarnya, pada masa ini juga sudah di kenalkan dengan sebutan toilet training.
Ex :
1.3. Fase Phallic ( 3-6thn ) : pada masa ini ada yang namanya Oedipus complex ( rasa cinta kepada orang tua yang berbeda jenis kelamin dengan jenis kelamin anak tersebut ).
Ex : riko ingin belajar matematika ketika ayahnya ingin mengajarinya untuk belajar,riko tidak mau dia ingin ibunya yang mengajarinya untuk belajar.
1.4. Latency ( 6-pubertas ) : dorongan seksual relative diam dan dorongan seksual tersebut mengarah dan menuju pada hal yang bersifat social ( sekolah ).
Ex : di usia ini sudah di mulai pendidikan formal mungkin dalam usia ini sedang menyukai masa-masa sekolahnya dan berkumpul dengan teman sebayanya.
1.5. Genital ( pubertas-dewasa ) : pada tahap ini terjadi kematangan seksual dan individu sudah mulai mampu untuk berkomitmen dengan orang di luar keluarganya.
Ex : pacaran,dll.
2. Tahap perkembangan psikososial menurut teori Erikson
2.1. Trust vs mistrust ( 0-1thn ) : kepercayaan akan terbina apabila dorongan oralis pada bayi terpuaskan dan apabila bayi tidak dapat rasa kepercayaan itu bayi tidak akan mendapat rasa nyaman.
Ex : makan, tidur, dan membuang kotoran.
2.2. Autonomy vs shame n doubt ( 1-2thn ) : adanya sikap kemandirian yang harus sudah di pupuk apabila orangtua dalam mendidik anaknya salah maka si anak tersebut akan bersikap malu dan ragu-ragu.
Ex : orangtua mengajari anaknya untuk berbicara dan berjalan.
2.3. Inisiatif vs rasa bersalah ( 3-5thn ) : dalam tahapan ini si anak belajar untuk punya gagasan ( insiatif ) tanpa banyak melakukan kesalahan dan apabila si anak tidak mencapai tujuannya maka si anak tersebut akan menyalahi dirinya sendiri akan perbuatan mereka.
Ex : si ibu merebut hak si anak untuk bermain.
2.4. Industry vs inferiority ( 6-12thn ) : pada tahap ini si anak sudah mampu untuk menyelesaikan masalahnya sendiri ( sense of mastery ),apabila si anak tidak di izin kan untuk mengetahui dunia di luar keluarganya, maka si anak anak bersikap rendah diri ( inferiority ).
Ex : bermain, olahraga, berenang ( kegiatan yang di lakukan di luar rumah ).
2.5. Ego-identity vs role confusion ( 12-18/20thn ) : adanya kejelasan bagaimana kita melangkah meninggalkan masa anak-anak menuju kedewasaan. Apabila kita berhasil kita akan mengenal diri kita dan tempat kita dalam masyarakat dan apabila kita tidak berhasil mengenal diri kita maka kita akan menjadi orang-orang yang drifter, orang yang menolak identitasnya, dll.
Ex : cara kita berbicara di depan umum ( di depan orang banyak ), cara kita bertingkah laku di luar rumah, dll.
2.6. Intiminacy vs isolasi ( 18/19 – 30thn ) : keintiman dapat terjadi karena kita telah mengenal diri kita dan merasa cukup aman dengan identitas diri yang kita miliki. Bagi kita yang tidak berhasil melalui periode ini dengan baik maka akan timbul rasa keterasingan yang menyebabkan amarah dan rasa sinis.
2.7. Produktivitas vs stagnasi ( dewasa tengah ) : pada masa ini adalah saat dimana orang dewasa sudah mulai membimbing generasi selanjutnya. Orang yang stagnasi tidak ada rasa peduli pada orang lain dan tidak lagi produktif pada masyarakat.
2.8. Integritas ego vs putus asa ( dewasa akhir )
Perkembangan psikoseksual yang di kembangkan oleh Sigmund freud terfokus oleh rangkaian konstan tahapan perkembangan karakter selama masa bayi, anak-anak, dan remaja, dimana kenikmatan akan berubah dari mulut ke anus lalu ke alat genital.
Perkembangan psikososial di kembangkan oleh erikson ia mengatakan pengalaman di awal masa kanak-kanak membentuk kepribadian secara permanen dan perkembangan ego bersifat seumur hidup.
• Teori erikson lebih meyakinkan ketimbang freud khususnya dalam hal penekanannya terhadap nilai penting pengaruh social dan cultural dan tentang perkembangan setelah masa remaja. Walaupun demikian, sebagaimana teori freud, teori erikson belum teruji secara ketat.
• Teori erikson dengan teori freud sama2 di mulai pada usia bayi itu di lahirkan,tapi pada teori freud hanya ada 6 tahapan( mulai usia 0thn – dewasa ) sedangkan teori erikson ada 8 tahapan ( mulai usia 0thn – dewasa akhir ),jelas lebih spesifik teori erikson di bandingkan teori freud.
• Teori erikson sebenarnya berawal dari teori freud tentang psikoseksual tapi oleh erikson dikembangkan lagi dengan mempertimbangkan perkembangan ego dalam konteks social.
Bahan Referensi :
NN. Teori Kepribadian Erik erikson. http//www.theory of psychosocial.com/. 02 Oktober 2009.
wangmuba. Teori Perkembangan Psikososial. http//www.theory of psychosocial development.com/. 02 Oktober 2009.
sudjatmiko.S. Teori perkembangan Psikososial. 02 Oktober 2009.
papalia.D,dkk. Human Development.
1.1. Fase Oral ( 0-1thn ) : Pada masa ini tingkat kepuasan berada di mulut, bi2r, dan lidah ( menggigit dan menghisap ).
Ex : ketika bayi ingin tidur biasanya ada dia antara mereka yang mengisap jempol atau menghisap puting ibunya karena dengan begitu si bayi tersebut merasa nyaman dan mempunyai rasa kepuasan tersendiri.
1.2. Fase Anal ( 1-3thn ) : pada masa ini pusat kenikmatannya berada di anus dan sekitarnya, pada masa ini juga sudah di kenalkan dengan sebutan toilet training.
Ex :
1.3. Fase Phallic ( 3-6thn ) : pada masa ini ada yang namanya Oedipus complex ( rasa cinta kepada orang tua yang berbeda jenis kelamin dengan jenis kelamin anak tersebut ).
Ex : riko ingin belajar matematika ketika ayahnya ingin mengajarinya untuk belajar,riko tidak mau dia ingin ibunya yang mengajarinya untuk belajar.
1.4. Latency ( 6-pubertas ) : dorongan seksual relative diam dan dorongan seksual tersebut mengarah dan menuju pada hal yang bersifat social ( sekolah ).
Ex : di usia ini sudah di mulai pendidikan formal mungkin dalam usia ini sedang menyukai masa-masa sekolahnya dan berkumpul dengan teman sebayanya.
1.5. Genital ( pubertas-dewasa ) : pada tahap ini terjadi kematangan seksual dan individu sudah mulai mampu untuk berkomitmen dengan orang di luar keluarganya.
Ex : pacaran,dll.
2. Tahap perkembangan psikososial menurut teori Erikson
2.1. Trust vs mistrust ( 0-1thn ) : kepercayaan akan terbina apabila dorongan oralis pada bayi terpuaskan dan apabila bayi tidak dapat rasa kepercayaan itu bayi tidak akan mendapat rasa nyaman.
Ex : makan, tidur, dan membuang kotoran.
2.2. Autonomy vs shame n doubt ( 1-2thn ) : adanya sikap kemandirian yang harus sudah di pupuk apabila orangtua dalam mendidik anaknya salah maka si anak tersebut akan bersikap malu dan ragu-ragu.
Ex : orangtua mengajari anaknya untuk berbicara dan berjalan.
2.3. Inisiatif vs rasa bersalah ( 3-5thn ) : dalam tahapan ini si anak belajar untuk punya gagasan ( insiatif ) tanpa banyak melakukan kesalahan dan apabila si anak tidak mencapai tujuannya maka si anak tersebut akan menyalahi dirinya sendiri akan perbuatan mereka.
Ex : si ibu merebut hak si anak untuk bermain.
2.4. Industry vs inferiority ( 6-12thn ) : pada tahap ini si anak sudah mampu untuk menyelesaikan masalahnya sendiri ( sense of mastery ),apabila si anak tidak di izin kan untuk mengetahui dunia di luar keluarganya, maka si anak anak bersikap rendah diri ( inferiority ).
Ex : bermain, olahraga, berenang ( kegiatan yang di lakukan di luar rumah ).
2.5. Ego-identity vs role confusion ( 12-18/20thn ) : adanya kejelasan bagaimana kita melangkah meninggalkan masa anak-anak menuju kedewasaan. Apabila kita berhasil kita akan mengenal diri kita dan tempat kita dalam masyarakat dan apabila kita tidak berhasil mengenal diri kita maka kita akan menjadi orang-orang yang drifter, orang yang menolak identitasnya, dll.
Ex : cara kita berbicara di depan umum ( di depan orang banyak ), cara kita bertingkah laku di luar rumah, dll.
2.6. Intiminacy vs isolasi ( 18/19 – 30thn ) : keintiman dapat terjadi karena kita telah mengenal diri kita dan merasa cukup aman dengan identitas diri yang kita miliki. Bagi kita yang tidak berhasil melalui periode ini dengan baik maka akan timbul rasa keterasingan yang menyebabkan amarah dan rasa sinis.
2.7. Produktivitas vs stagnasi ( dewasa tengah ) : pada masa ini adalah saat dimana orang dewasa sudah mulai membimbing generasi selanjutnya. Orang yang stagnasi tidak ada rasa peduli pada orang lain dan tidak lagi produktif pada masyarakat.
2.8. Integritas ego vs putus asa ( dewasa akhir )
Perkembangan psikoseksual yang di kembangkan oleh Sigmund freud terfokus oleh rangkaian konstan tahapan perkembangan karakter selama masa bayi, anak-anak, dan remaja, dimana kenikmatan akan berubah dari mulut ke anus lalu ke alat genital.
Perkembangan psikososial di kembangkan oleh erikson ia mengatakan pengalaman di awal masa kanak-kanak membentuk kepribadian secara permanen dan perkembangan ego bersifat seumur hidup.
• Teori erikson lebih meyakinkan ketimbang freud khususnya dalam hal penekanannya terhadap nilai penting pengaruh social dan cultural dan tentang perkembangan setelah masa remaja. Walaupun demikian, sebagaimana teori freud, teori erikson belum teruji secara ketat.
• Teori erikson dengan teori freud sama2 di mulai pada usia bayi itu di lahirkan,tapi pada teori freud hanya ada 6 tahapan( mulai usia 0thn – dewasa ) sedangkan teori erikson ada 8 tahapan ( mulai usia 0thn – dewasa akhir ),jelas lebih spesifik teori erikson di bandingkan teori freud.
• Teori erikson sebenarnya berawal dari teori freud tentang psikoseksual tapi oleh erikson dikembangkan lagi dengan mempertimbangkan perkembangan ego dalam konteks social.
Bahan Referensi :
NN. Teori Kepribadian Erik erikson. http//www.theory of psychosocial.com/. 02 Oktober 2009.
wangmuba. Teori Perkembangan Psikososial. http//www.theory of psychosocial development.com/. 02 Oktober 2009.
sudjatmiko.S. Teori perkembangan Psikososial. 02 Oktober 2009.
papalia.D,dkk. Human Development.
Langganan:
Postingan (Atom)