Sehari – hari kita pasti akan mengeluarkan air seni setiap per jam nya, pembuangan itu sangat lah penting karena apabila air seni itu tidak di keluarkan maka mungkin saja akan terkena penyakit kencing batu yang akan berakibat negative pada system bekerjanya dalam tubuh. maka janganlah kita menahan air seni itu di dalam tubuh kita karena air seni itu merupakan air yang kotor yang memang harus di keluarkan tiap harinya. Biasanya air seni itu di keluarkan dalam jagka waktu dimana kita masih dalam keadaan sedang melakukan aktifitas atau tidak dalam keadaan istirahat ( tidur ). Apabila air seni di keluarkan sedang keadaan istirahat ( tidur ), maka hal itu di namakan Ngompol aau dalam bahasa kedokteran di sebut dengan Enuresis.
Ngompol atau Enuresis itu biasa di alami oleh anak – anak yang masih di bawah lima tahun, karena anak – anak seusia mereka belum bias mengatur pola air seni nya dengan baik dan teratur sehingga dalam waktu mereka tertidur, mereka terkadang mengeluarkan air seni nya begitu saja.
Mungkin ngompol atau enuresis sebuah hal yang biasa di usia anak –anak di bawah lima tahun, tapi apakah menjadi hal yang biasa pula apabila ngompol ini terjadi pada anak – anak di atas lima tahun ?????
Pengertian dari Enuresis sendiri adalah keadaan tidak dapat menahan keluarnya air seni yang bila terjadi ketika tidur malam hari disebut denagn Enuresis Nocturnal.
Enuresis biasa di kelompokkan menjadi enuresis primer, dimana anak sejak lahir dari usia lima atau enam tahun masih tetap saja menggompol tetapi dalam jangka waktu sedikitnya enam bulan pernah ‘ kering ‘ maka enuresis ini di kelompokkan pada Enuresis sekunder, akan tetapi pada umumnya enuresis primer lebih sering terjadi.
Enuresis primer di sebabkan oleh :
a. Factor genetik
b. Keterlambatan matangnya fungsi sususnan syaraf pusat
c. Gangguan tidur, tidur yang terlalu dalam ( deep sleep ) membuat air seni tidak dapat dikontrol dan tidak tebangun saat air seni sudah penuh dalam kandung kemih
d. Hormone anti diuretic kurang
e. Kelainan anatomi
Enuresis sekunder di sebabkan oleh :
a. Stress kejiwaan, misalnya pelecehan seksual, mendapatkan adik baru, atau kematian dalam keluarga.
b. Kondisi fisik terganggu seperti infeksi saluran kencing, diabetes, sembelit bahkan alergi.
Bagaimanahkah cara untuk menagatasinya ???? enuresis dapat di atasi dengan menggunakan dan tanpa menggunakan obat.
Cara mengatasi dengan obat :
1. Obat dessmopressin merupakan sintetik analog arginin vasopressin, bekerja mengurangi produksi air seni dimalam hari dan mengurangi tekanan dalam kandung kencing ( intravesikular ). Efek samping dari obat ini adalah iritasi hidung apabila obat di berikan melalui semprotan hidung dan sakit kepala bahkan menjadi agresif dan mimpi buruk, bias hilang dengan pemberhentian obat. Obat ini di konsumsi sebelum tidur.
2. Obat imipramin yang bersifat antikolinergik tetapi mekanismenya belum dimengerti. Efek buruk menggunakan obat ini adalah jantung.
Cara mengatasi tanpa obat :
1. Terapi motivasi ( motivational therapy ), dengan memberikan hadiah ( reward ) bila tidak ngompol.
2. Terapi alarm ( behavior modification )
3. Latihan menahan keluarnya air kencing ( bledder training exercise ), cara ini di lakukan pada anak yang yang memiliki kandung kencing yang kecil.
4. Terapi kejiwaan ( physiotherapy )
5. Terapi diet, membatasi makanan yang memilki efek terhadap enuresis seperti mengandung coklat, soda, atau kafein.
6. Terapi hipnotis ( hypnotherapy ), blm banyak di lakukan pada penangan enuresis primer.
Anak yang masih mengompol janganlah kita olok – olok dan janganlah memojokkannya karena denagn begitu maka mereka akan merasa hilang kepercayaan dirinya maka bantulah mereka dengan memberikan motivasi yang membentuk kepercayaan dirinya. , mengatasi anak yang masih mengompol harus di perlukan adanya kerjasama antara orangtua, anak bahkan dokter. Karena enuresis itu lambat laun akan menghambat pertumbuhan social dan psikologis si anak.
Sumber :
http://familydoctor.org/
http://wrm-indonesia.org/
http://www.aafp.org/afp/20030401/1499.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar