saya mempunyai teman yang ingin sekali berhenti merokok. Ia adalah wisnu ( 18 tahun ), ia anak kedua dari dua bersaudara, ia tinggal bersama kedua orangtuanya. Ia juga adalah salah satu teman terbaik saya dari saya menginjak kelas satu Sekolah Menengah Pertama ( SMP ).
Rokok adalah suatu barang yang berasal dari tembakau dan cengkeh yang digunakan secara tidak pada tempatnya dan sebenarnya sangatlah tidak dibutuhkan untuk tubuh.
Wisnu adalah orang yang sadar akan bahayanya merokok, ia tahu benar barang apa yang di hisapnya adalah barang yang memang akan merusak tubuhnya. Ia menjadi perokok aktif sejak SMP kelas 3, factor pendorong ia menjadi perokok aktif adalah karena ia di ajak oleh teman – temannya dan disuruh untuk mencoba barang yang akan merusak tubuhnya itu. Mungkin karena pergaulan yang pada saat itu juga dan umur pada masa remaja ( pubertas ) yang masih dapat terpengaruh oleh lingkungan luar yang membuatnya menjadi kecanduan.
Bahaya – bahaya yang akan di hadapi oleh perokok aktif adalah kanker, serangan jantung, impotensi, dll. Bahaya – bahaya itu sangat di ketahui oleh wisnu tapi mungkin karena telah kecanduan terkadang ia suka tidak perduli dengan semua bahaya itu, memang bahaya itu tidak akan langsung di dapatkan di usianya yang sekarang tapi bahaya itu akan terasa pada saat itu lanjut usia.
Faktor positif dari merokok menurut wisnu adalah badan menjadi segar, enak, dan tidak mudah capek.
faktor negative dari merokok menurut wisnu adalah apabila ia ada masalah yang di hadapinya, ia akan merasa beban atau masalah itu menjadi lebih ringan dan tidak terlalu memikirkan masalah itu, apabila habis makan mulut tidak akan terasa asem, dan apabila sedang menunggu lama dengan ia merokok maka semua tidak akan terasa membosankan.
Sebenarnya ia ingin sekali berhenti merokok sejak lama, tetapi banyak faktor yang tidak mendukung, misalnya pergaulan pada saat bersama dengan teman. Tapi sejak sebulan terakhir ini ia mempunyai niat yang teguh untuk benar- benar berhenti merokok karena memang ada suatu hal yang mengharuskannya untuk berhenti yaitu penyakit yang sekarang sedang ada di tubuhnya “ batu ginjal “.
Ia tidak ingin merokok kembali karena ia sadar dengan adanya penyakit itu yang mengharuskannya untuk berhenti merokok selain itu merokok juga menghabiskan banyak uangnya, merusak badannya, dan yang pasti merokok juga sangatlah merugikan orang lain yang ada disekitar kita ketika kita sedang merokok.
Harapan wisnu saat ini adalah dapat berhenti secara total untuk menjadi perokok aktif, dapat menabungkan uang yang selama ini ia bakar dengan merokok, dan dapat mengurangi rasa sakitnya dengan tidak merokok lagi.
Obyek : Wisnu ( 18 Tahun )
25 November 2009
Mental anak remaja di dalam keluarga yang suka bertengkar
Saya mempunyai teman yang bernama AN, dia adalah anak tunggal yang tinggal dengan orangtua nya. An adalah seorang anak laki- laki yang berumur 17 tahun, ia kini menempuh sekolah menengah atas ( SMA ) kelas 3. Teman saya ini adalah anak yang kesepian yang butuh kasih sayang dari orangtuanya, sedangkan orangtua sibuk bekerja, jadi ia kurang sedikit perhatian dari kedua orangtuanya.
Orangtua yang kurang memperhatikan anak adalah orangtua yang dapat dikatakan lalai karena perhatian untuk anak sangatlah penting, apabila anak kurang perhatian dari orangtuanya ia akan merasa terasing dan mungkin tidak bisa berinteraksi dengan orang lain dengan baik.
BS ( 52 tahun ) dan SY ( 42 tahun ) adalah orangtua dari AN, AN sudah tinggal dengan orangtuanya selama 17 tahun dan pada saat dia berumur ± 11 tahun, orangtua nya sedikit ada konflik karena pada saat itu ayah dari AN yang berinisial BS pensiun dari aktivitas yang dilakukan nya untuk menafkahi istri dan anaknya tersebut. Otomatis secara tidak langsung pendapatan di keluarga AN akan sedikit demi sedikit akan terus berkurang dan tidak akan mencukupi kebutuhan sehari- hari. Ini memang adalah salah satu pemicu adanya pertengkaran antara suami dan istri yang terjadi pada keluarga AN.
BS ( 52 tahun ) dan SY ( 42 tahun ) adalah orangtua dari AN, AN sudah tinggal dengan orangtuanya selama 17 tahun dan pada saat dia berumur ± 11 tahun, orangtua nya sedikit ada konflik karena pada saat itu ayah dari AN yang berinisial BS pensiun dari aktivitas yang dilakukan nya untuk menafkahi istri dan anaknya tersebut. Otomatis secara tidak langsung pendapatan di keluarga AN akan sedikit demi sedikit akan terus berkurang dan tidak akan mencukupi kebutuhan sehari- hari. Ini memang adalah salah satu pemicu adanya pertengkaran antara suami dan istri yang terjadi pada keluarga AN.
Pertengkaran itu terjadi karena uang, uang, dan uang yang memang sangat di butuhkan sekali dalam hidup ini. Perasaan AN saat melihat pertengkaran antara kedua orangtuanya itu takut, marah, dan ingin sekali ia jauh dari ayahnya yang seringkali ketika bertengkar dengan istrinya main tangan ( memukul ), itu adalah hal yang sangat di benci oleh AN karena AN tidak ingin melihat ibu yang ia sayangi tersakiti dan menangis di depannya tapi terkadang sia sia pembelaan yang di lakukan oleh AN karena ayanhnya pun akan memarahi AN dan berkata jangan ikut campur dengan urusan orangtuanya.
AN pernah berfikir untuk mencari jalan keluar dari permasalahan ini tapi satu- satunya cara untuk menyelesaikan permasalah ini adalah dengan ia lulus sekolah dan apabila sudah mendapatkan ijazah ia akan langsung melamar pekerjaan dan membantu perekonomian di keluarganya karena itu adalah memang sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai anak tunggal yang akan menjadi tulang punggung pada waktu orangtuanya sudah tidak dapat lagi mencari nafkah untuk menghidupi kebutuhan sehari- hari.
Harapan AN saat ini adalah ingin sekali melihat kelurganya terutama orangtuanya damai tidak bertengkar setiap hari, ia ingin sekali melihat keluarganya seperti keluarga yang lain tentram tanpa ada adu mulut di hari hari yang akan AN lewati. Satu lagi harapan AN untuk ayahnya agar tidak bersikap egois dalam menyikapi masalah yang terjadi dalam keluarganya.
Kesimpulan : pertengkaran dalam hidup berrumah tangga itu pasti akan terjadi tapi apabila itu terjadi karena uang maka orang akan lupa apa yang telah ia lakukan terhadap orang yang disayanginya. Semoga saja ini adalah kejadian yang hanya bersifat sementara dan ayah dari AN sadar akan perbuat yang telah ia lakukan kepada anak dan istrinya. Amiiin….
Obyek : AN ( 17 thn )
AN pernah berfikir untuk mencari jalan keluar dari permasalahan ini tapi satu- satunya cara untuk menyelesaikan permasalah ini adalah dengan ia lulus sekolah dan apabila sudah mendapatkan ijazah ia akan langsung melamar pekerjaan dan membantu perekonomian di keluarganya karena itu adalah memang sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai anak tunggal yang akan menjadi tulang punggung pada waktu orangtuanya sudah tidak dapat lagi mencari nafkah untuk menghidupi kebutuhan sehari- hari.
Harapan AN saat ini adalah ingin sekali melihat kelurganya terutama orangtuanya damai tidak bertengkar setiap hari, ia ingin sekali melihat keluarganya seperti keluarga yang lain tentram tanpa ada adu mulut di hari hari yang akan AN lewati. Satu lagi harapan AN untuk ayahnya agar tidak bersikap egois dalam menyikapi masalah yang terjadi dalam keluarganya.
Kesimpulan : pertengkaran dalam hidup berrumah tangga itu pasti akan terjadi tapi apabila itu terjadi karena uang maka orang akan lupa apa yang telah ia lakukan terhadap orang yang disayanginya. Semoga saja ini adalah kejadian yang hanya bersifat sementara dan ayah dari AN sadar akan perbuat yang telah ia lakukan kepada anak dan istrinya. Amiiin….
Obyek : AN ( 17 thn )
23 November 2009
Sopan Santun
Sopan santun adalah suatu sikap yang harus dimiliki setiap individu karena sopan santun sangat berhubungan dengan norma – norma yang berlaku di masyarakat agar kita dapat hidup selaras, serasi, dan seimbang. Sudah semestinya pula kita sebagai manusia mempunyai sikap sopan santun karena kita adalah makhluk individu sekaligus makhluk social yang pasti akan berinteraksi dengan individu lain. Sopan santun berfungsi untuk mengatur aspek kehidupan antar pribadi.
Sopan santun itu dapat berlaku di berbagai tempat, yaitu :
1. Sopan santun di rumah
Misalnya : menghormati orangtua, berbicara sopan, dll.
2. Sopan santun diluar rumah
Misalnya : tidak meludah sembarangan, berlaku baik terhadap orang – orang yang ada di sekitar kita.
Sopan santun juga harus dilakukan sesama individu, yaitu :
1. Sopan santun terhadap orangtua : mencium tangan orangtua apabila akan berangkat dan pulang sekolah ( kuliah ) ataupun pergi keluar rumah, mengucapkan salam, dll.
2. Sopan santun terhadap guru atau dosen : bersikap ramah, berbicara sopan, dll.
3. Sopan santun terhadap teman sebaya
4. Sopan santun terhadap orang yang lebih muda
Sikap sopan santun itu biasa di lakukan di masyarakat dan berumber dari masyarakat pula dan adapun sanksi yang harus di terima yaitu di kucilkan ataupun diasingkan dari lingkungan masyarakat apabila kita tidak berlaku baik terhadap orang – orang yang ada di sekitar kita.
Maka dari itu kita sebagai makhluk social harus mampu berinteraksi dengan baik dan dapat menghargai sesama.
Sopan santun itu dapat berlaku di berbagai tempat, yaitu :
1. Sopan santun di rumah
Misalnya : menghormati orangtua, berbicara sopan, dll.
2. Sopan santun diluar rumah
Misalnya : tidak meludah sembarangan, berlaku baik terhadap orang – orang yang ada di sekitar kita.
Sopan santun juga harus dilakukan sesama individu, yaitu :
1. Sopan santun terhadap orangtua : mencium tangan orangtua apabila akan berangkat dan pulang sekolah ( kuliah ) ataupun pergi keluar rumah, mengucapkan salam, dll.
2. Sopan santun terhadap guru atau dosen : bersikap ramah, berbicara sopan, dll.
3. Sopan santun terhadap teman sebaya
4. Sopan santun terhadap orang yang lebih muda
Sikap sopan santun itu biasa di lakukan di masyarakat dan berumber dari masyarakat pula dan adapun sanksi yang harus di terima yaitu di kucilkan ataupun diasingkan dari lingkungan masyarakat apabila kita tidak berlaku baik terhadap orang – orang yang ada di sekitar kita.
Maka dari itu kita sebagai makhluk social harus mampu berinteraksi dengan baik dan dapat menghargai sesama.
Langganan:
Postingan (Atom)